Sabtu, 21 Juli 2012

Sistem Kelistrikan AC

Share on :

PRINSIP KERJA AC MOBIL
Sebenarnya prinsip kerja AC mobil hanya sirkulasi saja, mulai freon bekerja dari Compressor dalam keadaan gas tekanan tinggi, setelah itu didinginkan oleh Condensor yang letaknya di depan radiator, lalu disaring oleh Filter sebelum masuk ke Expansi Valve. Zat pendingin yang telah diturunkan tekanannya oleh katup Expansi, berubah bentuk menjadi uap dan sampai ke Evaporator dalam keadaan suhu bertekanan rendah, setelah dari Evaporator lalu freon ditarik lagi oleh Compressor dan seterusnya, seperti itulah sistem kerja AC mobil.


Teknologi otomotif memang tidak pernah berhenti berevolusi. Inovasi baru selalu bermunculan untuk menggantikan sistem yang lama. Seiring dengan maraknya penggunaan teknologi elektronik pada kendaraan bermotor beroda empat, sistem air conditioner ( AC ) atau penyejuk udara pun semakin canggih.
Dengan tambahan peranti komputer, kini suhu udara di kabin dapat diatur sesuai keinginan. Pabrikan mobil menyebutnya teknologi 4 zone climatronic air conditioning. Teknologi tersebut bisa dibilang yang tercanggih saat ini. Berbagai macam sensor dipasang di sekeliling kendaraan untuk memastikan suhu di dalam kabin selalu sejuk.
Canggihnya, pengemudi dan penumpang pun dapat memilih suhu udara di kursinya masing-masing sesuai dengan keinginan. Di kursi depan, misalnya, pengemudi bisa memakai suhu 25 derajat Celsius, sedangkan penumpang sebelahnya dapat memilih suhu 22 derajat Celsius.
Meskipun sistem AC semakin "pintar", namun teknologi dasar yang diaplikasikan pada setiap kendaraan roda empat tetaplah sama. Air conditioner merupakan peralatan yang didesain memiliki empat fungsi, yaitu mengontrol temperatur, mengontrol sirkulasi udara, kelembaban, dan memurnikan udara. Itu sebabnya berbeda dengan pengertian yang beredar di masyarakat, AC bukan hanya terdiri dari sistem pendinginan tetapi juga melingkupi teknologi pemanas ruangan. Satu sistem lengkap AC terdiri dari cooler (pendingin), heater (pemanas), moisture controler dan ventilator
Apa itu cooler? Alat ini berfungsi untuk mendinginkan dan menghilangkan kelembaban udara di dalam kendaraan.
Prinsip kerja AC cooler memanfaatkan teori dasar pendinginan, yaitu penyerapan panas dan penguapan. Salah satu contoh dari teori ini adalah pemakaian alkohol pada tubuh. Alkohol yang dioleskan pada tubuh akan terasa dingin karena alkohol menyerap panas dan menguap. Namun masalahnya cair­an yang dipakai untuk proses perubahan tersebut bisa habis. Karena itu, pada teknologi AC ditambahkan mekanisme kerja yang mampu mengubah gas menjadi cairan. Selanjutnya cairan tersebut kembali menguap dan berubah menjadi gas.







 
Sistem kerja AC merupakan satu siklus yang terus berproses tanpa henti selama dihidupkan. Komponen utamanya terdiri dari kompresor, condenser, receiver atau dryer, expansion valve dan evaporator. Kompresor adalah pompa untuk menaik­kan tekanan refrigerant atau gas freon. Mekanisme kerja kompresor adalah satu sisi piston melakukan kompresi dan sisi lainnya melakukan langkah hisap.
Piranti condenser digunakan untuk mendinginkan dan menyerap panas dari gas refrigerant yang telah ditekan kompresor hingga bertekanan tinggi. Dalam alat ini gas refrigerant diubah kembali menjadi cairan. Condenser disimpan di bagian depan kendaraan agar dapat didinginkan oleh aliran udara dari kipas dan aliran udara selama mobil berjalan.
Fungsi receiver atau dryer adalah untuk menampung sementara refrigerant yang telah menjadi cairan. Di sini refrigerant dibersihkan dari kotoran dan uap air yang merugikan bagi siklus kerja AC. Alat ini berbentuk seperti tabung yang di dalamnya terdapat filter, desiccant, receiver, dan dryer. Bila refrigerant mengandung kotoran, maka bisa menimbulkan karat pada komponen AC.
Unit pendinginan pada AC terdiri dari evaporator, blower motor, kipas, expansion valve, dan bak penguras. Expansion valve adalah katup yang menghubungkan dryer dengan evaporator. Fungsi evaporator sendiri kebalikkan dari condenser. Di dalam alat ini cairan refrigerant diubah menjadi kabut sebagai dasar untuk proses pendinginan yang akan dialirkan ke kabin.
Siklus kerja sistem pendingin AC terdiri dari lima langkah, pertama, kompresor melepaskan gas refrigerant yang bertemperatur dan bertekanan ting­gi karena menyerap panas dari evaporator. Selanjutnya, gas refrigerant ini mengalir ke dalam condenser. Di dalam alat ini gas refrigerant mengembun dan berubah bentuk menjadi cairan.
Tahapan berikutnya adalah cairan refrigerant bergerak menuju tabung receiver untuk disimpan dan disaring dari segala kotoran. Cairan refrigerant ini akan tetap berada di dalam tabung receiver selama evaporator belum memerlukannya. Cairan akan bergerak jika evaporator membutuhkan.
Langkah berikutnya adalah cairan ini mengalir ke evaporator untuk diubah menjadi udara yang dingin. Setelah itu, udara bertekanan dan bertemperatur rendah ini masuk kembali ke kompresor. Proses ini pun terjadi secara berulang-ulang.
Di samping penambahan sen­sor yang membuat teknologi AC semakin canggih. Sistem kerja AC masa kini tidak terlalu membebani mesin. Kalau mobil zaman dahulu, ketika memakai AC terasa berat saat melakukan akselerasi, maka kini ada sistem otomatis yang bisa mematikan untuk sementara kerja kompresor. Begitu pedal gas diinjak dan mobil berakselerasi, aliran AC secara otomatis untuk sementara terputus. Maksudnya mem­beri "kesempatan" kepada mesin mobil untuk menyalurkan tenaga maksimal guna melaju cepat. AC akan bekerja kembali bila kecepatan kendaraan beralih normal.
Tata letak komponen AC MobiL
 
 
Beberapa pemeliharaan dan pemeriksaan pada system AC
            Untuk memelihara system AC maka diperlukan pemeriksaan terhadap beberapa komponen :
1. Sabuk penggerak
            Periksa kondisi sabuk ( retak, aus, dan lain – lain ). Serta ketegangannya, ditekan penyimpangan ( difleksi ) yaitu berkisar 6 – 10 mm. Pemeriksaan dilakukan di tengah – tengah sabuk yang porosnya paling jauh.
2. Dudukan hare dan sambungan – sambungan
            Sistem berhubungan tegangan tinggi, sehingga bila sambungan tidak baik / benar akan terjadi kebocoran refrigerant. Untuk mengetahui kebocoran harus dioleskan di refrigerant. Pada saat selesai penyambungan baik dalam pemeriksaan berkala kebocoran biasanya diketahui dari adanya tumpukan oli pada sambungan.
3. Kondensor
            Sirip – sirip kondensor harus selalu diperiksa dari kotoran – kotoran (kertas, debu, dan lain – lain ). Apabila sirip – sirip dihambat oleh kotoran – kotoran maka refrigerant sulit mengalami pendinginan, sehingga refrigerant tidak dapat bekerja sempurna.
4. Kaca duga
            Sistem dilengkapi dengan kaca duga yang ditempatkan dibagian atas reserfier dryer, kaca ini memungkinkan dilakukannya pemeriksaan terhadap jumlah aliran refrigerant yang terdapat didalam system AC. Kondisi system menyangkut jumlah refrigerant dapat diketahui atau diindikasi melalui keadaan kaca duga.
-          Kaca duga bersih, menunjukkan muatan tepat atau pas dalam system.
-          Gelembung muncul tiba – tiba atau sekali – sekali pada saat diaktifkan merupakan gejala yang normal, namun bila munculnya terus menerus selama system beroperasi, hal ini menunjukkan jumlah refrigerant sangat sedikit.
-          Bila pada kaca terdapat garis – garis oli berarti refrigerant benar – benar kosong. Kaca duga akan kelihatan bening. Jika system refrigran kelebihan muatan akan mengurangi kemampuan pendinginan dan sekaligus meningkatkan tempratur kerja pada kedua sisi tekanan rendah dan tekanan tinggi system AC, sehingga untuk menghindari kelebihan muatan sebagian teknisi memilih mengisi refrigerant dengan sedikit / kurang yang ditentukan.


Alat pengukur system AC
            Manifold gauge
            Manifold gauge adalah alat pengukur tekanan pada system AC, manifold gauge digunakan mengukur tekanan rendah dan tekanan tinggi refrigerant .
            Manifold gauge dilengkapi katup tangan dan 3 sambungan hose ( selang ). Satu sisi untuk bertekanan tinggi dan bertekanan rendah, dan satu sisi lagi pada sisi pemulihan pada compressor. Umumnya diberi tanda nomor “ S “ untuk bertekanan rendah, dan tanda nomor “ D “ untuk bertekanan tinggi.

Beberapa bagian manifold gauge
1. Low preassure
2. High preassure
3. Hand valve
4. Hose to high side service connection
5. Service hose
6. Hose to low side service connection
           
Pengosongan ( discharging ) pada system AC
            Untuk melakukan pengosongan ( discharging ) atau pembuangan refrigerant dari dalam system sambungan manifold gauge ke system unit compressor buka katup tangan ( hand valve ) tekanan tinggi sedikit – sedikit untuk membuang refrigerant secara perlahan. Bila pengosongan refrigerant dilakukan dengan cepat, maka banyak oli refrigerant yang akan terbuang. Terakhir buka katup tangan tekanan rendah, kompressi station pemilihan akan bekerja secara otomatis sampai refrigerant terbuang, dan pengukur tekanan rendah menunjukkan kevakuman, kemudian kevakuman akan menunjukkan proses pembuangan air.

Pembuangan uap air ( Evacuating )
            Sistem AC harus bebas dari uap air karena uap air didalam system akan bereaksi dengan refrigerant, dan membentuk unsue ( asam ) yang sangat berbahaya. Hal ini juga dapat mengakibatkan komponen berkarat. Udara adalah penghantar panas yang burruk, bila ada udara dalam system kemampuan system akan berkurang.

Pengisian ( Charging )
            Dalam pengisian refrigerant, wadah refrigerant dihubungkan kebagian tengah manifold gauge. Sisi tekanan rendah dihubungkan ke katup “ S “. Kompressor dari sisi tekanan tinggi ke katup “ D “ compressor. Katup tangan / hand valve tekanan rendah dibuka untuk mengalirkan refrigerant dari tabung ke system tabung, refrigerant harus selalu dalan keadaan berdiri ( saluran berada dibagian atas ). Selama proses pengisian posisi tabung tidak bebas terbalik / miring, untuk menjaga refrigerant yang masuk ke dalam compressor tidak dalam bentuk cair ( air tidak dapat dimampatkan ).

4 komentar:

  1. Terima kasih atas ilmunya !
    Semoga sukses

    BalasHapus
  2. Tanya donk' untuk ac yg ga mau idup mesinnya, tapi blowernya idup, dicek apanya yah. Kalo dilangsungin ke aki baru mau muter kompresornya.

    BalasHapus
  3. pertanyaan saya, apa yang mengatur perubahan suhu dan tekanan pada sistem ac pada kendaraan ? dan apa yang menyebabkan tekanan dan suhu berubah ?

    BalasHapus

Mohon saran dan kritiknya demi kebaikan kita bersama....
dan harap berikan komentar yang membangun..
Thank's