Minggu, 23 September 2012

Share on :

MEMERIKSA DAN MENYETEL PUTARAN IDLE

Putaran idle merupakan kegiatan yang sangat mempengaruhi pencampuran idle bensin dan udara yang bermanfaat mempertahankan tingkat kerja yang maksimum dari mesin. Oleh sebabitu periksalah :
Apakah putran idle sesuai dengan yang dipersyaratkan yaitu pada putaran mesin maksimum menunjukkan angka 800 pada tacho-meter ? Kalau tidak stel-lah putaran idle. Sebelum melakukan penyetelan putaran idle pada (mesin 5K Kijang) yang harus anda lakukan terlebih dahulu adalah; besrsihkan dan pasang saring udara, suhu kerja mesin 85 – 90 derajat celcius dan semua perlengkapan tambahan dimatikan serta transmisi pada posisi netral (N) dan waktu pengapian telah tepat (5 derajat) serta tacho meter dan CO meter sudah terpasang.
Kemudian lakukanlah penyetelan seperti berikut :



Penyetelan idle mesin dengan tacho meter :
1. Hidupkan mesin.
2. Putarlah penyetel RPM (lihat gambar) sampai tacho meter menunjukkan 800.
3. Putarlah sekrup penyetel idle sampai meter menunjukan putaran mesin maksimum.
4. Putar kembali sekrup penyetel RPM di putar sampai RPM mencapai 800.
Penyetelan idle mesin dengan CO Meter :
1. Hidupkan mesin .
2. Pasang CO Meter untuk mengukur konsentrasi CO pada gas buang.
3. Putarlah sekurup katup penyetel putaran idle dan campuran idle untuk mendapatkan spesifikasi konsentrasi putaran idle.
Mengukur konsentrasi CO pada ujung knalpot :
1. Periksa dan pasang CO meter dalam keadaan sempurna.
2. Hidupkan dan naikkan putaran mesin hingga putaran 2000 RPM dan tunggu 1-3 menit agar konsentrasi stabil.
3. Masukkan pengindra atau pencatat (testing probe) CO kedalam ujung knalpot minimal sedalam 40 cm dan ukurlah konsentrasi CO dalam waktu yang singkat, bila konsentrasi CO diluar nilai konsentrasi yang tepat (nilai konsentrasi CO yang tepat adalah 1% - 2%) maka putarlah sekrup penyetelan putaran idle untuk mencapai nilai konsentrasi.
4. Bila nilai konsentrasi tidak dicapai (konsentrasi CO tetap tinggi) dengan penyetelan sekerup penyetel idle tersebut, maka periksalah komponen lain seperti; saringan udara tersumbat, katup PVC tersumbat atau terjadi kesalah pada karburator.

Memeriksa dan Membersihkan Karburator serta Menyetel Katup Trotel dan Pompa Akselerasi

MEMBERSIHKAN KARBURATOR
Karburator adalah suatu komponen pada mesin mobil yang berfungsi untuk menghasil atau mencampurkan udara dengan bahan bakar atau mesin sebelum pembakaran. Oleh sebab itu untuk dapatnya hasil atau tenaga optimal mesin, maka periksalah :
1.      Apakah karburaotor bersi atau tidak kotor ? Kalau iya bersihkanlah dan stel-lah karburator.
MEMERIKSA DAN MENYETEL KATUP TROTEL
Katup trotel berfungsi sebagai alat pengatur besarnya gas. Katup trotel akan bekerja apabila pedal gas diinjak penuh, ia akan terbuka sebesar yang dikehendakai (RPM ideal) diwaktu pedal gas diinjak dan akan terbuka ideal apabila pedal dilepaskan. Oleh sebab itu periksalah :
Apakah katup trotel terbuka penuh atau tidak terganjal-ganjal apabila pedal gas diinjak atau ditekan ?. Kalau iya, stel-lah katup trotel dengan penyetellan pada bagian bawah dari pedal gas, sehingga terbuka penuh. Selanjutnya pada atau didekat karburator terdapat penyetel yang menyatu dengan kabel gas dan stellah, tapi ingat kabel gas tidak boleh terlalu tegang dan kaku, karena akan mengakibatkan RPM mesin terlambat kembali ke posisi stationer diwaktu deakselerasi (pedal gas dibebaskan atau dilepaskan) dan akan mengakibatkan pemborosan bahan bakar.
MEMERIKSA POMPA AKSELERASI
Pompa akselerasi berfungsi sebagai pemompa bensin atau bahan bakar, hal ini dilihat pada lubang atas karburator. Jadisalah satu dalam rangkaian men tune up mesin mobil adalah memeriksa dan penyetelan pompa akselerasi. Periksalah :
1.      Apakah semburan bahan bakar atau bensin lancar ? Kalau tidak, periksa mungkin karburator sudah aus sehingga karburator tidak bekerja dengan baik dan atau pompa kulit pompa sudah rusak, maka gantilah karburator atau kulit pompa tersebut.
2.      Apakah klep pompa akselerasi (boll bearing) bekerja dengan baik ? yaitu waktu pompa diangkat bensin akan masuk keruang pompa dan klep akan menutup begitu ditekan, sehingga bensin tersemprot dari saluran ke ruang inlet karburator, karena karburator terbuat dari bahan aluminium dan sering mengalami korosi sehingga merusak klep akselerasi dan berkarat boll bearing.

Memeriksa Celah dan Stel Katup

Periksalah dan setel celah katup seperti yang dipersyaratkan (lihat gambar). Untuk mesin 5K (mobil Kijang) penyetelan katup dilakukan pada temperatus mesin 80 derajat celcius, juga ada penyetelan katup pada jenis mobil lain dilaksanakan pada temperatur dingin.
KENCANGKAN BAUT KOP
Baut-baut mesin, packing dan baut kop kepala selinder perlu dikencangkan kembali, karena akibat keausan dalam pemakaian mobil kemungkinan baut-baut tersebut longgar. Pengencangan baut selinder harus dimulai dari titik tengah kepala selinder kemudian dilanjutkan satu persatu ke sisi lain. Ada dua baut momen pengencangannya berbeda yaitu 5, 4-6, 6 Kg-m untuk baut kepala selinder dan 1, 8-2, 4 Kg-m untuk baut penunjang batang penumbuk (rocker arm shaft).
PENYETELAN KATUP
Katup yang tidak stel atau penyetelan yang tidak tepat menyebabkan kerja mesin tidak efesien dan boros bahan bakar, katup yang dikatakan tidak stel atau penyetelan yang tidak tepat adalah katup mebuka dan menutup tidak sesuai kebutuhan kerja mesin.
Penyetelan katup dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
1.      Putar puly kruk as sampai ada tanda 0
2.      Stel ke 8 buah katup yang kendur.
3.      Putar puly sekali lagi sampai 360 derajat dan stel 8 buah katup yang lain.
Gunakan fuller ukuran 0,20 mm untuk katup hisap dan 0,30 mm katup buang. Fuller yang diletakkan antara ujung katup dan penumbuk katup (rocker arm) tidak boleh seret sampai menekan katup menjadi terbuka. Dan juga tidak boleh terlalu longgar.
Untuk menentukan apakah selinder Nomor 1 berada posisi TMA (titik mati atas) tanpa membuka tutup distributor pada mesin 4 atau 6 selinder, dengan cara sederhana dapat dilakukan sebagai berikut :
1.      Tempatkanlah alur V pada puli poros engkol sejajar dengan tanda waktu 0. Apabila kedua pusrod katup hisap dan buang dari selinder nomor 1 bisa diputar dengan mudah dengan jari, berarti selinder nomor 1 berada pada posisi TMA (titik mati atas) langkah kompresi.
2.      Apabila salah satu pusrod tidak dapat diputar, putarlah pusrod-pusrod katup hisap dan buang dari selinder nomor 4 (pada mesin 6 selinder segaris, adalah pusrod selinder nomor 6. Jika kedua pusrod selinder nomor 4 tersebut berputar dengan mudah, berartiselinder nomor 4 berada pada posisi TMA (titik mati atas) langkah kompresi. Putarlah puli poros engkol 360 derajat serah jarum jam.
3.      Apabila TMA tidak dapat dibetulkan seperti diatas, maka pengecekan dilakukan dengan jalan membuka tutp distributor seperti diuraikan sebelumnya.
Gerakan kecil turun naik dari lengan penumbuk katup
dapat dirasakan karena adanya celah katup.
Pada mesin jenis OHC (poros kam diatas) tanpa batang
penumbuk, cek naik turun ini untuk mengetagui apakah
selindr nomor 1 berada pada posisi TMA

Memeriksa Palatina, Gevernor, Rotor dan Vakum

Platina, Governor dan Rotor yang kotor, berlubang-lubang , tidak datar atau benjol dan bocor akibat pembakaran selama pemakaian mobil serta jarak celah yang tidak menurut yang persyaratkan dapat mengurangi tenaga mesin serta boros pemakaian bensin atau bahan bakar. Periksalah :
1.      Apakah celah platina masih berjarak lebih kurang 0,45 mm ? Kalau tidak, stel-lah dengan mempergunakan Dwell Meter dengan sudut yang benar yaitu 52 derajat. Penyetelan sudut Dwell Meter dapat dilakukan dengan mengubah-ubah celah platina, sehingga bidang kontak platina harus baik, kedua sisi pralel dengan pengapian maksimal.
2.      Apakah pengapian maksimal dan tepat, yaitu sebesar 5 derajat untuk mesin 5K sebelum TMA (titik matai atas) pada max RPM 950 (untuk mesin 2K, 3K, 4K 8 derajat) ? Kalau tidak, stel-lah dengan mengendurkan baut yang mengancing distributor terhadap blok mesin, putar kekiri atau kekanan sampai pengapiannya tepat, sebelumnya lepaskan terlebih dahulu slang ke oktan selektor bagian depan (tengah) dan menutup rapat-rapat, oktan slektor harus diputar dan tempatkan pada garis netral (garis tengah), barulah geser-geser ditributor. Sekali-kali jangan menyetel pengapian dengan memutar oktan slektor, karena hal ini akan mnghambat akselerasi mobil, dan jangan mencabut distributor dari blok mesin karena sisi bawahnya menggerakkan pompa oli.
3.      Apakah Governor Advancer bekerja dengan baik, atau tidak terdapat kerusakan seperti karat, kotor, dan melemahnya per serta bantalan bola (bearing) ?, Kalau iya bersihkan atau ganti dengan yang baru, karena Governor Advance, karena alat ini berfungsi sebagai alat pengaturan dalam pengajuan pengapian yang sebanding dengan putaran mesin, sehingga pembakaran dan perputaran mesin efesien.
4.      Apakah rotor masih baik ? periksalah dengan jalan mendekatkan kabel busi yang dari koil sambil mesin distar, bila terdapat loncatan bunga api, ini menandakan isolasinya sudah rusak, maka gantilah dengan yang baru. Rotor berfungsi sebagai pembagi arus ke busi sesuai dengan urutan pembakaran mesin mobil.
5.      Apakah vakum (vakum advance) bekerja dengan baik ? Periksalah dengan memeriksa karet dari karburator tidak putus atau tersumbat, diafragma, apakah baut platina terlalu panjang setelah pnggantian platina yang dapat menyebabkan akan tersangkut dengan bagian bawahnya, sehingga oktan selektor tidak dapat bergerak. Oktan selektor dan governor yang bekerja baik dapat menghemat penggunaan bahan bakar serta mesin mobil bertenaga maksimal.

Memeriksa Busi

Pengapian busi yang baik akan memungkinkan mesin mobil jalan dengan baik dan lancar tanpa adanya jalan mesin yang tersendat-sendat dan bahkan mogok. Oleh sebab itu periksalah :
1.      Apakah isolator ditengah-tengah busi baik dan ujung busi tidak berkerak ?, kalau iya bersihkanlah atau gantilah busi dengan busi baru. Periksalah celah elektrode busi apakah diantara 0,7 mm – 1 mm.
2.      Apaka kabel busi baik tidak putus dan mempunyai tahanan yang masih baik (25 Kilo Ohm) ? Periksalah kerusakan kabel busi dengan alat Ohm Meter, kabel busi yang rusak atau putus Ohm meter tidak bereaksi. Kalau kabel busi rusak ganti dengan yang baru.
3.      Apakah tutup distributor baik tidak retak, cacat, berkarat atau lubang kabel busi bocor ? Kalau iya gantilah dengan tutup distributor yang baru.
4.      Apakah tutup distributor bersih, tidak terdapat sisa minyak pelumas, pengembunan air cucian ? kalau iya, keringkan dan bersihkanlah dengan tissue, pompa kompresor.
Gbr. Konstruksi Mesin
Exhaust Valves
Exhaust valves adalah valves yang mengeluarkan gas sisa pembakaran dari Cylinders.

Intake Valves
Intake valves adalah valve yang membuka sebagai pintu masuk campuran bahan bakar (udara dan bensin) ke dalam cylinder.

Timing Belt
Belt ini menselaraskan putaran Camshaft yang membuka dan menutup valve sebagai respon pergerakan Crankshaft.

Cylinder Head
Permukaan yang sedikit cekung yang membentuk pembakaran.
Cam Shaft
Camshaft digerakan oleh timing belt, yang membuka dan menutup intakes dan exhaust valves

Piston
Piston bergerak turun naik di cylinder sebagai akibat dari penerimaan tekanan yang terbentuk oleh ledakan campuran bahan bakar.

Crank Shaft
Crank Shaft merubah gerakan turun naik dari piston menjadi gerak putar melalui connecting rods.

Oil Pan
Tempat untuk oli mesin yang terletak di bawah mesin.

Memeriksa Oli dan Saringan Oli

Oli pada mesin mobil sangat diperlukan sekali karena oli merupakan pelindung gesekan langsung roda-roda gerigi mesin sehingga dapat menahan keausan dan pnas akibat gesekan sesama roda-roda gerigi mesin. Oleh sebab itu periksalah :
1.      Apakah kualitas dan jumlah oli cukup seperti yang dipersyaratkan ? Kalau iya gantilah oli dengan oli baru tapi jika kualitasnya masih baik, hanya cukup menambah oli dengan oli baru. Oli mesin diganti dengan ukuran jarak tempuh mobil antara 3000 – 5000 km atau tergantung dengan merek oli yang dipergunakan. Kualitas oli diindikatorkan dengan berubahnya warna oli, berpasir dari endapan krosi. Oli berwarna hitam terjadi akibat karena mesin kotor atau karena pembakaran tidak normal, sedangkan oli yang berwarna coklat susu menandakan oli bercampur air.
2.      Apakah saringan oli baik, tidak bocor ? Kalau iya gantilah dengan saringan oli yang baru. Hati-hatilah diwaktu menganti saringan oli, dua hal yang harus anda ingat, yaitu (1) tidak menggunakan saringan imitasi, sebab bagian dalam dari saringan terdapat sisa-sisa benda yang dapat merusak bearing crank shaft karena menggunkan kertas mutu rendah. (2) Pastikan bahwa semua bagian saringan oli bersih sebelum dipasang pada blok mesin, karena kotoran yang ada pada permukaan saringan maupun blok mesin, kotoran bisa mencapai bearing kruk as.

Memeriksa Baterai (Air accu)

Baterai (accu) merupakan sumber listrik di mobil oleh sebab itu kita harus selalu memperhatikan dan selalu merawat dan memeriksa baterra (accu) diantranya yang harus diperhatikan adalah terminal dan berat jenis air baterai (elektrolit) serta jumlah air baterai, oleh sebab itu periksalah :
1.      Apakah baut terminal positif dan negatif pada baterai terpasang kuat dan tidak berkerak ? Kalau iya kencangkan dan bersihkan kerak-kerak pada terminal tersebut.
2.      Apakah air (elektrolit) baterai (accu) cukup atau memenuhi indikator cukup seperti yang dipersyaratkan pada dinding luar baterai ? Kalau iya, maka tambahlah air (elektrolit) dengan air suling (air accu lunak).
3.      Apakah BD air baterai (elektrolit) rendah ?, BD air baterai (elektrolit) dikatakan rendah adalah muatan baterai sudah kurang , untuk memeriksa BD air baterai (elektrolit) dipergunakan alat hydrometer, kalau iya cucilah baterai dan atau tukar baterai. Karena beterai kekuatan menampung/menahan arus baterai sangat tergantung pada umur baterai. Berat Jenis baterai normal 1,25 - 1,27 pada suhu 20 derjat Celcius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon saran dan kritiknya demi kebaikan kita bersama....
dan harap berikan komentar yang membangun..
Thank's