Uraian Materi
1. GANGGUAN PADA
RODA / BAN
Mesin rnemutarkan
axle shaft atau drive shaft, dan selanjutnya memutar ban. Hal ini rnenunjukkan
bahwa ban adalah bagian dari pemindah tenaga. Ban juga mengubah arah gerak
kendaraan mengikuti putaran roda kemudi, dari sini dikatakan juga bahwa ban
merupakan bagian dari system kemudi. Ditambah lagi karena ban juga menopang
berat kendaraan dan meredam getaran dari jalan, ban juga merupakan bagian dari
system suspensi. Oleh karena itu, pada saat melakukan troubleshooting pada
masalah ban, ketiga system tersebut yaitu ban dan peiek, kemudi, dan suspensi
harus juga diperhatikan. Sama pentingnya, kesalahan perawatan ban juga akan
menyebabkan gangguan pada ban dan system lainnya yang terkait. Oleh karena itu,
langkah pertama pada
troubleshooting ban adalah memeriksa apakah ban dipakai dan dirawat dengan baik.
Apabila ban/ roda tidak balans, maka akan terjadi keolengan atau getaran pada
kendaraan. Getaran yang dipindahkan ke badan mobil, dalam kecepatan tertentu,
akan dapat merusak komponen-komponen kendaraan, antara lain : pegas
rusak/patah, peredam getaran rusak, bantalan-bantalan roda rusak,
kerusakan pada ball joint, dan kerusakan
pada lengan-lengan kemudi. Jadi ban/
roda yang balans dapat : menjamin keselamatan di jalan, menambah rasa aman
berkendaraan dan menambah umur kendaraan.
KEAUSAN YANG
TIDAK WAJAR
KEAUSAN SPOT [SPOT WEAR (CUPPING)]
|
kecepatan tinggi, sehingga
mengakibatkan gesekan yang kuat dan menyebabkan terjadinya keausan spot.
Teromol rem yang telah berubah bentuk atau aus tidak merata menyebabkan
terjadinya pengereman pada interval yang teratur, dan ini mengakibatkan
terjadinya keausan spot dengan ukuran yang cukup besar melingkar pada ban.
PENTING
!
·
Kanvas yang dipasang pada tread ban untuk menambal kebocoran atau tonjolan akan
menyebabkan terjadinya keausan spot.
·
Start, pengereman dan belokan tajam yang mendadak
juga menyebabkan keausan spot.
·
Roda yang tidak balans berlebihan juga menyebabkan
terjadinya keausan spot.
|
Adapun analisa
gangguan keausan spot dan cara mengatasinya dapa dilihat pada flow chart di
bawah ini,
|
|
Aus atau longgar
baik
|
|
|
|
menyeret
baik
|
|
baik
|
|
|
|
tidak
tepat
baik
|
|
berlebihan
3. GETARAN
Masalah getaran ban dibagi dalam :
Body shake, steering flutter, dan steering shimmy.
a). BODY SHAKE (Body Bergoncang)
|
Goncangan
biasanya tidak dapat dirasakan pada kecepatan di bawah 80 km/jam. Di atas
kecepatan ini, goncangan akan semakin terasa, tetapi kemudian menurun pada
kecepatan tertentu. Jika goncangan terjadi pada kecepatan 40-60 km/jam, penyebabnya biasanya run-out roda
yang berlebihan atau ban yang kurang seragam. Goncangan pada kecepatan rendah
biasanya tidak banyak disebabkan oleh roda yang tidak balans.
b). STEERING SHIMMY DAN FLUTTER
Shimmy adalah
getaran roda kemudi pada arah memutar. Penyebab utama shimmy adalah roda yang tidak balance, run-out yang berlebihan
dan/ atau rigiditas ban yang tidak seragam. Bila masalah ini diperbaiki maka
shimmy akan hilang. Kemungkinan penyebab lainnya adalah steering linkage rusak,
keausan suspensi yang berlebihan dan
kesalahan wheel alignment.
Gambar
3. Steering shimmy
Untuk menganalisa
gangguan getaran ban diatas dapat dilihat pada flow chart dibawah ini;
|
||||
|
|
|
baik
|
|
baik
|
|
baik
|
|
baik
|
|
baik
|
|
|
baik
run-out berlebihan
|
Periksa
run-out hub
|
|
Ganti
pelek
|
|
||||
|
|
|
||||
|
|
setel
|
Periksa
wheel alignment
|
Adapun rincian
langkah analisa trouble-shooting dapat diuraikan sebagai berikut :
1) Bicarakan
gejalanya
Sebelum mengatasi
segala bentuk getaran, dianjurkan agar membicarakan dahulu sifat ganggungan
dengan pengemudi kendaraan. Tentukan pada tingkat kecepatan berapa getaran
terjadi dan dapatkan akibat dari gangguan tersebut, apakah terjadi pada roda
kemudi, apakah tempat duduk bergoncang, apakah kaca spion bergetar, atau apakah
masih terjadi meskipun mobil sudah diperbaiki dan roda sudah dibalans ?
2) Lakukan test
jalan untuk diagnosa.
Lakukan test
jalan untuk memastikan keluhan customer kalau memungkinkan. Jalur yang dipakai
test jalan harus mempunyai permukaan yang baik dimana kecepatan tertentu dapat
dipertahankan. Jalankan kendaraan beberapa kilometer untuk memanaskan ban
hingga tercapai temperatur kerja dan menghilangkan "standing flats",
dan kemudian catat gejala yang disampaikan oleh pengemudi (misalnya kecepatan
kritis, jenis getaran, dan lain-lain). Pada saat getaran maksimum terjadi,
biarkan kendaraan pada kecepatan ini untuk melihat apakah getarannya tetap.
Kalau getarannya tidak nyata pada saat meluncur dengan kecepatan kritis,
kemungkinan penyebabnya adalah getaran mesin. Bila getarannya berlangsung pada
saat kendaraan sedang meluncur, kemudian jalankan dijalan yang halus pada
kecepatan kritis sambil memegang roda kemudi dengan ringan dan arahkan ke
kiri-kanan. Kalau tidak ada getaran yang terasa pada steering wheel, tetapi terasa pada
body. Lantai atau tempat duduk, maka penyebabnya mungkin ban belakang
atau pemindah tenaga.
3) Memeriksa Hub-to-wheel centering
Thickness gauge
|
Gambar 4. Memeriksa clearance hub
4) Perbaiki hub-to-wheel centering
clearance
a). Rubahlah posisi peiek pada hub dan
pasang kan kembali pada posisi yang
lerkecil perbedaan sekelilingnya.
b). Kalau tidak ada penurunan terhadap
perbedaan sekeliling walaupun posisi pemasangannya telah dirubah, periksa hub run-out, dan pastikan apakah peiek
baik atau tidak.
c). Periksa
Run-out ban
d). Periksa
Run-out pelek
e). Periksa
Run-out hub
Nilai batas :
Radial run-out 0,05 mm (0,002 in) atau kurang
Lateral run-out 0,05 mm (0,002 in)
atau kurang
Gambar
5. Mengukur run-out hub
f). Perbaiki
Run-out ban
g). Periksa balance off-the-car
1). Cobalah untuk melakukan penyetelan
static balance dan dynamic balance ke 0 gram.
2). Gunakan
balancing weight yang sesuai dengan pelek, dan tempelkan dengan kuat agar tidak
jatuh pada saat berjalan.
h). Perbaiki kembali Run-out Ban
1) Periksa
run-out ban
▪ Pasangkan ban
pada mobil sesuai dengan tanda pemasangannya
▪ Ukur radial run-out ban dengan
menggunakan dial gauge
2) Perbaiki
run-out ban
▪ Pasangkan mur
hub untuk sementara (kencangkan dengan tangan) dan tempatkan bagian yang
mempunyai radial run-out lebih besar di bagian bawah.
▪ Turunkan kendaraan sampai ban sedikit
menyentuh tanah, dan kencangkan kembali mur hub secara merata dengan
menggunakan kunci mur hub. (Lakukan penyetelan
yang teliti pada hub dan wheel centering clearance).
▪ Ukur vertical run-out pada ban sekali lagi,
dan cocokan hasilnya.
Largest run-out
1) Lakukan pemeriksaan sesuai dengan
petunjuk untuk balancer.
2) Pemeriksaan balance off-the-car dan
perbaikannya harus sudah dilakukan sebelum pemeriksaan balance on-the-car.
3) Pemeriksaan
dilakukan dengan wheel cap, valve cap, center ornament dan magnet lock-nut
terpasang.
Gambar 6 Memeriksa run-out ban
4) Untuk kendaraan dengan full-time
four-wheel drive, ikuti repair manual yang sesuai.
5) Pada saat
memeriksa balance pada drive wheel, putarkan roda dengan tenaga mesin, tambah kecepatan secara bertahap.
Gambar 7. Mengukur balance on-the-car
j) Periksa wheel alignment
c. Rangkuman:
GANGGUAN PADA
RODA / BAN
1. KEAUSAN YANG
TIDAK WAJAR : KEAUSAN
SPOT [SPOT WEAR (CUPPING)]
|
kecepatan tinggi, sehingga
mengakibatkan gesekan yang kuat dan menyebabkan terjadinya keausan spot.
Teromol rem yang telah berubah bentuk atau aus tidak merata menyebabkan
terjadinya pengereman pada interval yang teratur, dan ini mengakibatkan
terjadinya keausan spot dengan ukuran yang cukup besar melingkar pada ban.
PENTING
!
·
Kanvas
yang dipasang pada tread ban untuk menambal kebocoran atau tonjolan akan
menyebabkan terjadinya keausan spot.
·
Start,
pengereman dan belokan tajam yang mendadak juga menyebabkan keausan spot.
·
Roda
yang tidak balance berlebihan juga menyebabkan terjadinya keausan spot.
|
Adapun analisa
gangguan keausan spot dan cara mengatasinya dapa dilihat pada flow chart di
bawah ini,
|
|
Aus atau longgar
|
|
baik
|
|
||||
menyeret
baik
|
|
baik
|
|
baik
|
|
baik
|
||||
|
||||
berlebihan
2. GETARAN
Masalah getaran ban dibagi dalam :
Body shake, steering flutter, dan steering shimmy.
BODY SHAKE (Body Bergoncang)
|
Goncangan biasanya tidak dapat dirasakan pada
kecepatan di bawah 80 km/jam. Di atas kecepatan ini, goncangan akan semakin
terasa, tetapi kemudian menurun pada kecepatan tertentu. Jika goncangan terjadi
pada kecepatan 40-60 km/jam,
penyebabnya biasanya run-out roda yang berlebihan atau ban yang kurang
seragam. Goncangan pada kecepatan rendah biasanya tidak banyak disebabkan oleh
roda yang tidak balans.
STEERING SHIMMY DAN FLUTTER
Shimmy adalah
getaran roda kemudi pada arah memutar. Penyebab utama shimmy adalah roda yang tidak balance, run-out yang
berlebihan dan/ atau rigiditas ban yang tidak seragam. Bila masalah ini
diperbaiki maka shimmy akan hilang. Kemungkinan penyebab lainnya adalah
steering linkage rusak, keausan suspensi yang berlebihan dan kesalahan wheel alignment.
Gambar
10. Steering shimmy
Untuk menganalisa
gangguan getaran ban diatas dapat dilihat pada flow chart dibawah ini;
|
|
||||
|
|
baik
|
|
baik
|
|
|
|
baik
|
|
|
|
|
|
|
|
Ganti
pelek
|
|
|||||||
|
|
|
||||
|
|
setel
|
Periksa
wheel alignment
|
d. Tugas
:
Analisalah
kerusakan komponen kendaraan jika roda / ban tidak balans?
e. Tes
Formatif :
Jelaskan
jenis-jenis kerusakan komponen kendaraan jika roda / ban tidak balans?
Jelaskan keausan
ban yang tidak wajar, yang diakibatkan oleh ban / roda tidak balans?
Jelaskan
macam-macam getaran ban yang diakibatkan oleh roda/ ban tidak balans?
f. Kunci
Jawaban Formatif :
1. Jenis-jenis
kerusakan komponen kendaraan akibat ban / roda tidak balans.
Pegas rusak / patah
Peredam getaran rusak ( seal bocor)
Bantalan roda rusak
Kerusakan pada ball joint
Keausan ban tidak wajar.
2. Keausan yang tidak wajar yang
terjadi pada ban:
Keausan Spot/Spot Wear (Cupping).
Keausan spot membentuk lekukan seperti mangkok pada beberapa bagian tread roda
dan terjadi jika kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi. Keausan semacam ini
terjadi karena tread roda mengalami slip pada interval yang teratur, seperti :
bearing roda, ball joint, tie rod end mengalami keausan yang berlebihan,
teromol rem yang telah berubah bentuk atau aus tidak merata menyebabkan
terjadinya keausan spot dengan ukuran yang cukup besar melingkar pada ban.
Gambar 11. Keausan Spot
3. Getaran pada kendaraan akibat
ban/roda tidak balans :
a). BODY SHAKE (Body Bergoncang)
Yang dimaksud dengan goncangan dteini
adalah getaran ertical atau lateral yang terjadi pada body kendaraan
dan roda kemudi, bersama-sama dengan getaran tempat duduk. Penyebab utama
goncangan adalah roda yang tidak balance, run-out yang berlebihan, dan
rigiditas ban yang tidak seragam. Jika masalah tersebut diperbaiki, maka
goncangan biasanya akan hilang. Goncangan biasanya tidak dapat dirasakan pada
kecepatan di bawah 80 km/jam. Di atas kecepatan ini, goncangan akan semakin
terasa, tetapi kemudian menurun pada kecepatan tertentu. Jika goncangan terjadi
pada kecepatan 40-60 km/jam,
penyebabnya biasanya run-out roda yang berlebihan atau ban yang kurang
seragam. Goncangan pada kecepatan rendah biasanya tidak banyak disebabkan oleh
roda yang tidak balance).
Gambar 12. Bodi bergoncang
b). STEERING SHIMMY DAN FLUTTER
Shimmy adalah
getaran roda kemudi pada arah memutar. Penyebab utama shimmy adalah roda yang tidak balance, run-out yang
berlebihan dan/ atau rigiditas ban yang tidak seragam. Bila masalah ini
diperbaiki maka shimmy akan hilang. Kemungkinan penyebab lainnya adalah
steering linkage rusak, keausan suspensi yang berlebihan dan kesalahan wheel alignment.
Shimmy dibagi menjadi dua tipe yaitu :
getaran yang terjadi pada kecepatan yang relatif rendah (20-60
km/jam) dan getaran (yang disebut "flutter") yang terjadi pada
kecepatan tertentu di alas 80
km/jam.
Gambar 13. Steering
shimmy
g. Lembar
Kerja :
1. Alat
dan Bahan
Satu unit mobil praktek
Roda dengan rim 13 “
Ban yang sudah dibongkar
Lap/majun
2. Keselamatan
Kerja
Gunakanlah peralatan
yang sesuai dengan fungsinya.
Ikutilah
instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera pada lembar
kerja.
Mintalah ijin
dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada
lembar kerja.
Gunakan tekanan
kompresor sesuai tekanan yang diizinkan.
3. Langkah
Kerja
Persiapkan alat
dan bahan praktek secara cermat, efektif dan seefisien mungkin.
Perhatikan
penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan teliti.
Lakukan
pemeriksaan komponen yang rusak akibat ban / roda tidak balans
Mintalah
penjelasan pada instruktur, hal yang belum jelas.
Buatlah catatan penting kegiatan
praktek secara ringkas.
Setelah selesai, bersihkan dan
kembalikan semua peralatan dan bahan yang telah digunakan kepada petugas.
4. Tugas
Buatlah laporan
kegiatan praktik saudara secara ringkas dan jelas !
Buatlah rangkuman
pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari kegiatan belajar 1?
KEGIATAN
BELAJAR 2 :
Mengidentifikasi
balans statik dan balans dinamik
Tujuan Kegiatan Belajar
Setelah
melaksanakan kegiatan belajar ini peserta diklat memiliki kemampuan:
Menjelaskan
definisi keseragaman ban
Menjelaskan
balans statik dan balans dinamik
Menjelaskan
akibat yang ditimbulkan ban / roda tidak balans
Uraian Materi :
1. KESERAGAMAN BAN
Keseragaman ban
juga berarti keseragaman berat, dimensi, maupun rigiditasnya. Akan tetapi,
karena keseragaman berat biasanya disebut wheel balance, dan keseragaman
dimensi disebut run-out,
maka keseragaman berarti juga keseragaman rigiditas.
|
wheel balance
Keseragaman dalam arti umum
|
|
|||
SHAPE \* MERGEFORMAT
Keseragaman dalam rigiditas
|
keseragaman
Apabila roda
tidak seimbang putarannya, maka dapat menimbulkan ketidak seimbangan pada roda.
Ketidak seimbangan roda yang berlebihan dapat mengakibatkan getaran yang dapat
mempengaruhi kontrol terhadap kemudi kendaraan. Oleh karena itu, roda dan ban
biasanya diperiksa terhadap keseimbangannya sebelum meninggalkan pabrik. Akan
tetapi keseimbangan roda dapat berubah karena kerusakan atau karena keausan,
terutama pada mobil berkecepatan tinggi.
Roda dan ban yang
tidak seimbang disamping membuat kendaraan tidak nyaman, juga menimbulkan
keausan-keausan tidak normal pada ban (flat sporwear) dan sistem suspensi. Dua
efek penting dari keadaan tidak seimbang adalah "wheel tramp" (roda
bergetar pada arah vertikal) dan "wheel shimmy" (getaran pada arah samping).
2. WHEEL BALANCE
Dilakukan untuk
meningkatkan kemampuan mesin, handling
dan kemampuan pengereman, juga aerodinamik body, ini memungkinkan
kendaraan dapat berjalan dengan kecepatan yang semakin tinggi. Pada kecepatan tinggi. wheel
assembly (ban dan peiek) yang tidak balans dapat menimbulkan getaran
yang diteruskan ke body melalui komponen suspensi, dan ini tidak nyaman bagi
pengemudi maupun penumpang. Untuk itu, wheel balance perlu diperhatikan benar
untuk mencegah timbulnya getaran seperti tersebut di atas. Pekerjaan yang
berhubungan dengan ini disebut
dengan wheel balancing. Wheel balancing dilakukan dengan menggunakan balancing
weight bagi keseluruhan wheel assembly,
yaitu pelek dengan ban yang terpasang. Wheel
balance dibagi menjadi dua : static balance (jika roda diam ditempat) dan
dynamic balance (pada saat roda berputar) .
3. STATIC
BALANCE
Untuk mengetahui
static balance, gambarkan sebuah roda yang setimbang berputar bebas pada
porosnya. Kalau berat roda didistribusikan merata pada poros roda, titik
tertentu dari roda akan dapat berhenti pada segala posisi. Dalam kondisi
semacam ini roda dikatakan static balance.
|
|
|
Gambar 14. Roda dalam keadaan balans
statik
|
Gambar 15. Roda tidak Balans Statik
|
|
Gamba 16. Membalans statik
|
|
|||||
Gambar 17. Gaya
sentrifugal pada roda yang tidak balans statik
Akan tetapi,
kalau ban selalu berhenti dengan titik (A) berada di bawah, berarti bagian
tersebut jelas-jelas lebih berat dari sisi lawannya, yaitu titik (B). Jika
berat ban tidak terbagi secara merata pada poros roda, berarti roda dapat
dikatakan static yang
tidak balance (statically unbalanced).
Jika roda yang
dalam keadaan static unbalance berputar, maka gaya centrifugal yang bekerja
pada titik A akan lebih besar dari gaya pada titik-titik lainnya, sehingga A akan
cenderung menarik keluar dari poros roda yang akan mengakibatkan bengkoknya
poros dan getaran radial pada saat roda berputar. Pada kendaraan yang
sebenarnya, getaran radial ini diubah menjadi getaran vertikal oleh suspensi,
dan diteruskan melalui
body ke steering wheel.
|
|
Gambar 18. Membalans gaya sentrifugal
DYNAMIC BALANCE
|
|
Gambar 19. Roda
yang balans statik dan dinamik
A
= B
Gambar 20 Roda dengan bobot A dan B
dalam keadaan balans statik
Akan tetapi,
garis yang menghubungkan pusat bobot dari gaya berat G1, dan G2, tidak berada
pada sekeliling garis pusat roda. Akibatnya, pada saat roda berputar titik G1,
dan G2 cenderung mendekati garis pusat roda karena momen FA dan FB yang bekerja
di sekitar titik pusat gaya berat roda (Go). Momen ini terbentuk oleh gaya
centrifugal (FA, dan FB;) yang bekerja pada G1, dan G2,
Gambar 21. Roda dengan bobot G1 dan G2
tidak balans dinamik
Gambar 22. Roda tidak balans dinamik
menyebabkan ayunan melingkar
Setiap roda berputar 180°, seluruh
momen gaya yang
ditimbulkan oleh perubahan arah ini membuat getaran lateral mengikuti ayunan
putaran roda. Getaran lateral ini mengakibatkan kondisi pada steering wheel yang disebut
shimmy yaitu ayunan melingkar dari steering wheel.
Dynamic balance
yang tidak tepat diperbaiki dengan jalan menempelkan dua buah bobot pada roda
satu dengan bobot yang sama dengan A pada posisi C dan yang lain dengan bobot
yang sama dengan B pada posisi D. Penempclan bobot ini akan mencegah momen di
sekitar pusat GO, sehingga getaran hilang. Pada mobil yang sebenarnya, bobot
balance dengan ukuran yang benar dipasang pada wheel rim, pada titik C' dan D.'
|
|
Gambar 23. Balance weight menjadikan balans dinamik
c.
Rangkuman :
1. Keseragaman ban juga berarti
keseragaman berat, dimensi, maupun rigiditasnya. Akan tetapi, karena
keseragaman berat biasanya disebut wheel balance, dan keseragaman dimensi disebut run-out, maka keseragaman
berarti juga keseragaman rigiditas.
2. Ban dan pelek yang tidak balans
dapat menimbulkan getaran yang diteruskan ke body melalui
komponen suspensi, dan ini tidak nyaman bagi pengemudi maupun penumpang. Untuk
itu, wheel balance perlu diperhatikan benar untuk mencegah timbulnya getaran
seperti tersebut di atas. Wheel
balance dibagi menjadi dua : static balance (jika roda diam ditempat) dan
dynamic balance (pada saat roda berputar) .
3. Balans statik, roda / ban dalam
keadaan balans statik bila :
Semua titik disekeliling lingkaran ban
sama berat.
Pada kendaraan tidak terjadi getaran
naik – turun.
|
|
|
Gambar 24. Roda dalam keadaan balans
statik
Jika roda yang
dalam keadaan static unbalance berputar, maka gaya centrifugal yang bekerja
pada titik A akan lebih besar dari gaya pada titik-titik lainnya, sehingga A
akan cenderung menarik keluar dari poros roda yang akan mengakibatkan
bengkoknya poros dan getaran radial pada saat roda berputar.
4. Balans
dinamik diartikan sebagai keseimbangan
bobot dalam arah aksial pada saat roda berputar.
|
|||
|
Gambar 25. Roda
yang balans statik dan dinamik
Dynamic balance
yang tidak tepat diperbaiki dengan jalan menempelkan dua buah bobot pada roda
satu dengan bobot yang sama dengan A pada posisi C dan yang lain dengan bobot
yang sama dengan B pada posisi D. Penempclen bobot ini akan mencegah momen di
sekitar pusat GO, sehingga getaran hilang. Pada mobil yang sebenarnya, bobot
balance dengan ukuran yang benar dipasang pada wheel rim, pada titik C' dan D.'
|
|
|
Gambar 26. Balance weight menjadikan balans dinamik
Tugas
Amati akibat yang
terjadi pada kendaraan bila roda / ban tidak balans statik dan dinamik?
Tes Formatif
Jelaskan
pengertian balans statik pada ban / roda?
Apa yang dimaksud
dengan balans dinamik dan jelaskan bagaimana caranya mengatasi roda yang
tidak balans dinamik ?
f. Kunci
Jawaban Formatif 2
1. Roda / ban
dikatakan dalam keadaan balans statik bila :
semua titik disekeliling lingkaran ban
sama berat.
Pada kendaraan tidak terjadi getaran
naik – turun.
|
|
|
Gambar 27. Roda dalam keadaan balans
statik
2. Balans dinamik diartikan sebagai
keseimbangan bobot dalam arah aksial pada saat roda berputar. Dengan difinisi
ini diterangkan bahwa dynamic unbalance tidak terlihat pada saat roda berhenti.
|
SHAPE \* MERGEFORMAT
|
Gambar 28 .
Balans statik dan dinamik pada sebuah roda
Dynamic balance
yang tidak tepat diperbaiki dengan jalan menempelkan dua buah bobot pada roda
satu dengan bobot yang sama dengan A pada posisi C dan yang lain dengan bobot
yang sama dengan B pada posisi D. Penempclan bobot ini akan mencegah momen di
sekitar pusat GO, sehingga getaran hilang. Pada mobil yang sebenarnya, bobot
balance dengan ukuran yang benar dipasang pada wheel rim, pada titik C' dan D.'
|
|
Gambar 29. Balance weight untuk
mengatasi balans dinamik
Lembar Kerja
Alat dan Bahan
Dongkrak
Jack Stand
Kunci Roda
Lap / majun
Alat pengukur tekanan udara ban
Satu unit mobil praktek
Keselamatan Kerja
Gunakanlah peralatan
tangan sesuai dengan fungsinya.
Ikutilah
instruksi dari guru atau pun prosedur kerja yang tertera pada lembar kerja.
Mintalah ijin
dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada
lembar kerja.
Pastikan
kendaraan dalam keadaan kuat ditahan jack stand.
Langkah Kerja:
Persiapkan alat
dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan seefisien mungkin.
Perhatikan
instruksi praktikum yang disampaikan oleh guru.
Lakukan pelepasan
roda-roda dengan langkah yang efektif!
Identifikasi roda
/ ban yang tidak balans statik dan dinamik
Buatlah catatan-catatan penting
kegiatan praktikum secara ringkas.
Setelah selesai,
bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah digunakan seperti keadaan
semula.
4. Tugas
:
Buatlah laporan
praktik anda secara ringkas dan jelas!
Buatlah rangkuman
pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari kegiatan belajar 2!
KEGIATAN BELAJAR 3 :
Membalans ban/ roda dengan alat
pembalans
Tujuan Kegiatan Belajar
Peserta diklat memiliki kemampuan :
Menjelaskan penggunaan
peralatan pembalans roda / ban.
Melaksanakan
pekerjaan membalans statik roda sesuai spesifikasi.
Melaksanakan
pekerjaan membalans dinamik roda sesuai spesifikasi.
Membalans roda
secara off-the-car balancer
Uraian Materi 3.
1. Penggunaan peralatan pembalans roda /
ban
Ada dua tipe wheel balancer yaitu
off-the-car balancer yang dalam pengoperasiannya perlu melepaskan ban
dan mobil, balancing dilakukan secara
independent, dan on-the-car balancer yang dalam pengoperasiannya, balancing
melibatkan semua bagian yang berputar (pelek, teromol rem dan
axle hub, dan lain-lain) sementara roda masih terpasang di kendaraan.
Kedua balancer tersebut mempunyai
keistimewaan sebagai berikut:
Item
|
Tipe
|
Off-the-car balance
|
On-the-car balance
|
Ketelitian
|
Static balance
|
Tinggi
|
Tinggi
|
Dynamic balance
|
Tinggi
|
Tidak terlalu tinggi
|
|
Kemudahan
balancing
|
Static balance
|
Mudah
|
Cukup mudah
|
Dynamic balance
|
Mudah
|
Cukup sulit (beberapa balancer tidak
dapat mengukur dynamic balance dengan tepat)
|
Gambar 30. Wheel balancer OFF-THE-CAR
TYPE
Gambar
31. Wheel balancer ON-THE-CAR TYPE
Dahulu, off-the-car type balancer dan
on-the-car type balancer dipakai sendiri-sendiri untuk memperbaiki
balance roda. Tetapi sekarang, untuk memperbaiki getaran yang keras (goncangan
body, getaran kemudi, dan lain-lain) yang terjadi pada kecepatan tinggi, yang
tidak dapat diperbaiki dengan cara terdahulu ; pertama, lakukan static balance secara tersendiri dengan
menggunakan off-the-car balancer, dan kemudian lakukan dynamic balance dengan
ban terpasang pada kendaraan (on-the-car balancer). Pada akhirnya, ban
diperiksa deviasinya dari tengah ban dan masalah lain yang mungkin muncul
sebagai deviasi pada static balance, serta yang lain-lain diperbaiki dengan
menggunakan on-the-car balancer.
2. Perhatian Pada Saat Membalans Roda
a. Perhatian sebelum membalans roda
Bila membalans
roda, pertama periksalah kondisi ban :
1). Periksalah
kemungkinan ada potongan logam atau batu dan lain-latn yang terselip pada alur
tread, dan periksalah juga kemungkinan bagian tread pecah atau rusak.
2). Periksalah
kemungkinan ada lumpur atau pasir yang melekat pada bagian dalam pelek.
3). Periksalah
apakah getaran ban jelas terlihat.
4). Periksalah
kalau-kalau ada benda asing yang masuk di dalam ban (Dengarkan suara di dalam ban).
b.
Perhatian untuk off-the-car balancing
1). Membalans roda dilakukan setelah
run-out ban diperbaiki.
2). Membalans roda
sampai diperoleh harga O
g.
3). Pakailah selalu wheel balancer
yang terawat dengan baik dan mempunyai ketelitian yang tinggi. Wheel
balancer yang tidak bekerja dengan baik harus diperbaiki terlebih dahulu.
c. Perhatian untuk on-the-car
balancing
1). Pada saat membalans roda penggerak
(drive wheel), gerakkan roda dengan tenaga mesin dan kecepatan ditambah atau
dikurangi secara bertahap. Perhatikan agar kendaraan jangan sampai berjalan.
2). Pada kendaraan dengan wheel cap, lakukan
perbaikan dengan wheel cap terpasang.
3). Setelah
membalans roda, buatlah tanda pemasangan pada hub dan roda sehingga pada waktu
pembongkaran dan pemasangan ban dari pelek untuk selanjutnya tidak berubah
posisi.
d. Membalans statik
1). Melepaskan
roda dari kendaraan
2). Melepaskan
seluruh masa bobot yang ada pada peiek sebelum dilakukan penyeimbangan
3). Memperbaiki keseimbangan statis roda, yaitu
dengan cara menjepitkan bobot timah pada pelek, berlawanan dengan posisi bagian
yang berat.
4). Memeriksa
kembali (menyeimbangkan roda) untuk memastikan hasil yang diinginkan
5). Memeriksa
roda dengan keseimbangan dinamik, apabila keseimbangan statis tidak baik.
e. Membalans dinamik
1). Mengangkat
mobil pada bagian yang akan dilepas rodanya
2). Menyangga
dengan jack stand untuk pengaman
3). Melepas roda
dari hubungan porosnya dengan membuka mur-murnya secara menyilang
4). Membersihkan
kotoran atau bobot penyeimbang dari roda dengan wheel plier (penjepit khusus)
5). Memeriksa
tekanan ban supaya sesuai dengan spesifikasi
6). Memeriksa
keadaan pelek dan ban (bagian yang aus)
7). Mencatat
ukuran ban dan ukuran pelek
8). Melepas adaptor
dari poros utama dinamik wheel balancer
dengan memutarkan mur pengikat
9). Setellah
jumlah pemegang universal pada adaptor sesuai dengan jumlah lubang baut dari
roda (misalnya : 4,5 atau 3 lubang). Roda gigi 1 tepat pada 0, roda gigi yang
lain tepat pada tanda panah (sesuai dengan jumlah lubang yang diperlukan)
10) Menempatkan adaptor pada penyanggah roda
11) Menyetel
tangkai universal dengan jalan memutarkan salah satu gigi universal sesuai
dengan lubang-lubang baut roda dan roda gigi yang akan ikut berputar
12) Memasang roda pada adaptor dilaksanakan di
atas penyangga roda Catatan : Bila lubang baut pada roda mempunyai garis tengah
lebih besar dari universal dapat dipergunakan selongsong yang tersedia.
13) Mengeraskan Flens pengikat dengan
menggunakan palu kayu/plastik
14) Mengeset gram meter dalam keadaan mesin
berjalan pada kedudukan "O".
15) Mengeset phase meter dalam keadaan berjalan
pada kedudukan "0"
16) Memasang roda yang telah terpasang pada
adaptor ke sumbu utama dari mesin penyeimbang
17) Mengeraskan mur pengikat pada sumbu utama
dengan kekuatan tangan (tidak boleh dengan alat-alat lain) dengan memutar roda
dengan tangan
18) Memberi tanda pada roda dengan kapur sesuai
dengan pembagian skala yang terdapat pada poros utama
19) Mengatur rim diameter selector sesuai
dengan garis tengah ban/roda
20) Mengatur rim width selector sesuai dengan
ukuran lebar dari ban/roda
21) Mengatur plane selector untuk menentukan
pembebanan.
Catatan : Pada angka 1 untuk penyeimbang roda bagian
luar
Pada angka 2
untuk penyeimbang roda bagian dalam.
22) Menekan tombol on alat penyeimbang setelah
steker dipasangkan
23) Membaca jumlah gram bobot penyeimbang pada
gram meter
24) Membaca tempat kedudukan penyeimbang pada
phase meter
25) Menekan tombol off alat penyeimbang dan
mengerem sampai roda berhenti
26). Mencocokkan
angka dari phase meter dengan angka pada sumbu utama, roda diputar dengan
tangan.
(aa) Memasang
bobot penyeimbang pada roda sesuai dengan berat dan tempat dari pembacaan gram
meter/phase meter. Setellah adaptor dan roda dilepas dari poros utama.
(ab) Mengecek
pembebanan balancing dengan menghidupkan kembali pesawat penyeimbang, sampai
jarum gram meter harus berada pada daerah hijau.
Catatan : Apabila jarum gram meter tidak berada
pada daerah hijau maka pengukuran harus dimulai kembali seperti semula.
(ac) Melepaskan adaptor dari poros utama pesawat
penyeimbang roda
(ad) Melepaskan roda dari adaptor dengan
meletakkan di atas penyangga roda/standart
(ae) Memasang
kembali roda pada mobil
c. Rangkuman
:
1. Hal-hal yang
perlu diperhatikan sebelum membalans roda/ban
Bila membalans
roda, pertama periksalah kondisi ban :
a). Periksalah
kemungkinan ada potongan logam atau batu dan lain-lain yang terselip pada alur
tread, dan periksalah juga kemungkinan bagian tread pecah atau rusak.
b). Periksalah
kemungkinan ada lumpur atau pasir yang melekat pada bagian dalam pelek.
c). Periksalah
apakah getaran ban jelas terlihat.
d). Periksalah
kalau-kalau ada benda asing yang masuk di dalam ban (Dengarkan suara di dalam ban).
2. Perhatian untuk off-the-car
balancing
a). Membalans roda dilakukan setelah
run-out ban diperbaiki.
b). Membalans roda sampai
diperoleh harga O g.
c). Pakailah selalu wheel balancer
yang terawat dengan baik dan mempunyai ketelitian yang tinggi.
Wheel balancer yang tidak bekerja dengan baik harus diperbaiki terlebih dahulu.
3. Perhatian untuk on-the-car
balancing
a) Pada saat membalans roda penggerak
(drive wheel), gerakkan roda dengan tenaga mesin dan kecepatan ditambah atau
dikurangi secara bertahap. Perhatikan agar kendaraan jangan sampai berjalan.
b) Pada kendaraan
dengan wheel cap, lakukan perbaikan dengan wheel cap terpasang.
c) Setelah
membalans roda, buatlah tanda pemasangan pada hub dan roda sehingga pada waktu
pembongkaran dan pemasangan ban dari pelek untuk selanjutnya tidak berubah
posisi.
4. Prosedur membalans static
Ada dua tipe wheel balancer yaitu
off-the-car balancer yang dalam pengoperasiannya perlu melepaskan ban
dan mobil, balancing dilakukan secara
independent, dan on-the-car balancer yang dalam pengoperasiannya, balancing
melibatkan semua bagian yang berputar (pelek, teromol rem dan
axle hub, dan lain-lain) sementara roda masih terpasang di kendaraan.
a). Melepaskan roda
dari kendaraan
b). Melepaskan seluruh masa bobot yang ada pada
peiek sebelum dilakukan penyeimbangan
c). Memperbaiki keseimbangan statis roda, yaitu
dengan cara menjepitkan bobot timah pada pelek, berlawanan dengan posisi bagian
yang berat.
d). Memeriksa
kembali (menyeimbangkan roda) untuk memastikan hasil yang diinginkan
e). Memeriksa
roda dengan keseimbangan dinamik, apabila keseimbangan statis tidak baik.
d. Tugas
Lakukan balans roda / ban menggunakan
off-the car balancer?
e. Tes
Formatif
Jelaskan prosedur
yang perlu dilakukan sebelum membalans roda/ban ?
Jelaskan
langkah-langkah membalans statik pada ban/roda ?
f. Kunci
Jawaban Formatif
1. Hal-hal yang
perlu diperhatikan sebelum membalans roda/ban
Bila membalans
roda, pertama periksalah kondisi ban :
a) Periksalah
kemungkinan ada potongan logam atau batu dan lain-latn yang terselip pada alur
tread, dan periksalah juga kemungkinan bagian tread pecah atau rusak.
b) Periksalah
kemungkinan ada lumpur atau pasir yang melekat pada bagian dalam pelek.
c) Periksalah
apakah getaran ban jelas terlihat.
d) Periksalah
kalau-kalau ada benda asing yang masuk di dalam ban (Dengarkan suara di dalam ban).
2. Perhatian untuk off-the-car
balancing
a) Membalans roda dilakukan setelah
run-out ban diperbaiki.
b) Membalans roda sampai
diperoleh harga o g.
c) Pakailah selalu wheel balancer yang
terawat dengan baik dan mempunyai ketelitian yang tinggi. Wheel balancer yang
tidak bekerja dengan baik harus diperbaiki terlebih dahulu.
3. Perhatian untuk on-the-car
balancing
a) Pada saat membalans roda penggerak
(drive wheel), gerakkan roda dengan tenaga mesin dan kecepatan ditambah atau
dikurangi secara bertahap. Perhatikan agar kendaraan jangan sampai berjalan.
b) Pada kendaraan
dengan wheel cap, lakukan perbaikan dengan wheel cap terpasang.
c) Setelah membalans
roda, buatlah tanda pemasangan pada hub dan roda sehingga pada waktu
pembongkaran dan pemasangan ban dari pelek untuk selanjutnya tidak berubah
posisi.
4. Membalans statik
a). Melepaskan
roda dari kendaraan
b). Melepaskan seluruh masa bobot yang ada pada
pelek sebelum dilakukan penyeimbangan
c). Memperbaiki keseimbangan statis roda, yaitu
dengan cara menjepitkan bobot timah pada peiek, berlawanan dengan posisi bagian
yang berat.
d). Memeriksa
kembali (menyeimbangkan roda) untuk memastikan hasil yang diinginkan
e). Memeriksa
roda dengan keseimbangan dinamik, apabila keseimbangan statis tidak baik.
g.
Lembar Kerja
1. Alat
dan Bahan
Mobil lengkap dengan roda ban dalam
dan peleknya
Alat pembalans
ban/roda dan bobot pembalans
Kunci ban
Dongkrak
Buku manual penggunaan alat pembalans
roda
2. Keselamatan Kerja
Gunakanlah
peralatan yang sesuai dengan fungsinya.
Ikutilah
instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera pada lembar
kerja.
Mintalah ijin
dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak tertera pada
lembar kerja.
Gunakan tekanan
kompresor sesuai tekanan yang diizinkan.
Bila perlu mintalah buku manual dari
ban yang menjadi training object.
Gunakanlah jack stand untuk menyangga
kendaraan.
Langkah Kerja
Persiapkan alat
dan bahan praktek secara cermat, efektif dan efisien.
Perhatikan penjelasan prosedur
penggunaan alat, baca lembar kerja dengan teliti.
Lakukan balans ban/ roda sesuai
prosedur yang benar!
Mintalah penjelasan pada instruktur
mengenai hal yang belum jelas.
Buatlah catatan penting kegiatan
praktek secara ringkas.
Tugas
Buatlah rangkuman pengetahuan yang
anda peroleh setelah mempelajari kegiatan belajar 3!
Buatlah laporan
kegiatan praktik saudara secara ringkas dan jelas!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon saran dan kritiknya demi kebaikan kita bersama....
dan harap berikan komentar yang membangun..
Thank's