MEMERIKSA DAN MENYETEL PUTARAN IDLE
Putaran idle
merupakan kegiatan yang sangat mempengaruhi pencampuran idle bensin dan udara
yang bermanfaat mempertahankan tingkat kerja yang maksimum dari mesin. Oleh
sebabitu periksalah :
Apakah putran
idle sesuai dengan yang dipersyaratkan yaitu pada putaran mesin maksimum
menunjukkan angka 800 pada tacho-meter ? Kalau tidak stel-lah putaran idle.
Sebelum melakukan penyetelan putaran idle pada (mesin 5K Kijang) yang harus
anda lakukan terlebih dahulu adalah; besrsihkan dan pasang saring udara, suhu
kerja mesin 85 – 90 derajat celcius dan semua perlengkapan tambahan dimatikan
serta transmisi pada posisi netral (N) dan waktu pengapian telah tepat (5
derajat) serta tacho meter dan CO meter sudah terpasang.
Penyetelan idle mesin dengan tacho meter :
1. Hidupkan mesin.
2. Putarlah penyetel RPM (lihat gambar) sampai tacho meter menunjukkan 800.
3. Putarlah sekrup penyetel idle sampai meter menunjukan putaran mesin
maksimum.
4. Putar kembali sekrup penyetel RPM di putar sampai RPM mencapai 800.
Penyetelan idle mesin dengan CO Meter :
1. Hidupkan mesin .
2. Pasang CO Meter untuk mengukur konsentrasi CO pada gas buang.
3. Putarlah sekurup katup penyetel putaran idle dan campuran idle untuk
mendapatkan spesifikasi konsentrasi putaran idle.
Mengukur konsentrasi CO pada ujung knalpot :
1. Periksa dan pasang CO meter dalam keadaan sempurna.
2. Hidupkan dan naikkan putaran mesin hingga putaran 2000 RPM dan tunggu 1-3
menit agar konsentrasi stabil.
3. Masukkan pengindra atau pencatat (testing probe) CO kedalam ujung knalpot
minimal sedalam 40 cm dan ukurlah konsentrasi CO dalam waktu yang singkat, bila
konsentrasi CO diluar nilai konsentrasi yang tepat (nilai konsentrasi CO yang
tepat adalah 1% - 2%) maka putarlah sekrup penyetelan putaran idle untuk
mencapai nilai konsentrasi.
4. Bila nilai konsentrasi tidak dicapai (konsentrasi CO tetap tinggi) dengan
penyetelan sekerup penyetel idle tersebut, maka periksalah komponen lain
seperti; saringan udara tersumbat, katup PVC tersumbat atau terjadi kesalah
pada karburator.
Putaran idle merupakan kegiatan yang sangat mempengaruhi pencampuran idle bensin dan udara yang bermanfaat mempertahankan tingkat kerja yang maksimum dari mesin. Oleh sebabitu periksalah :
Memeriksa dan Membersihkan Karburator
serta Menyetel Katup Trotel dan Pompa Akselerasi
MEMBERSIHKAN KARBURATOR
Karburator adalah suatu komponen pada mesin mobil yang berfungsi untuk
menghasil atau mencampurkan udara dengan bahan bakar atau mesin sebelum
pembakaran. Oleh sebab itu untuk dapatnya hasil atau tenaga optimal mesin, maka
periksalah :
1. Apakah karburaotor bersi atau tidak kotor
? Kalau iya bersihkanlah dan stel-lah karburator.
MEMERIKSA DAN MENYETEL KATUP TROTEL
Katup trotel berfungsi sebagai alat pengatur besarnya gas. Katup trotel
akan bekerja apabila pedal gas diinjak penuh, ia akan terbuka sebesar yang
dikehendakai (RPM ideal) diwaktu pedal gas diinjak dan akan terbuka ideal
apabila pedal dilepaskan. Oleh sebab itu periksalah :
Apakah katup trotel terbuka penuh atau tidak terganjal-ganjal apabila pedal
gas diinjak atau ditekan ?. Kalau iya, stel-lah katup trotel dengan penyetellan
pada bagian bawah dari pedal gas, sehingga terbuka penuh. Selanjutnya pada atau
didekat karburator terdapat penyetel yang menyatu dengan kabel gas dan stellah,
tapi ingat kabel gas tidak boleh terlalu tegang dan kaku, karena akan
mengakibatkan RPM mesin terlambat kembali ke posisi stationer diwaktu
deakselerasi (pedal gas dibebaskan atau dilepaskan) dan akan mengakibatkan
pemborosan bahan bakar.
MEMERIKSA POMPA AKSELERASI
Pompa akselerasi berfungsi sebagai pemompa bensin atau bahan bakar, hal ini
dilihat pada lubang atas karburator. Jadisalah satu dalam rangkaian men tune up
mesin mobil adalah memeriksa dan penyetelan pompa akselerasi. Periksalah :
1. Apakah semburan bahan bakar atau bensin
lancar ? Kalau tidak, periksa mungkin karburator sudah aus sehingga karburator
tidak bekerja dengan baik dan atau pompa kulit pompa sudah rusak, maka gantilah
karburator atau kulit pompa tersebut.
2. Apakah klep pompa akselerasi (boll
bearing) bekerja dengan baik ? yaitu waktu pompa diangkat bensin akan masuk
keruang pompa dan klep akan menutup begitu ditekan, sehingga bensin tersemprot
dari saluran ke ruang inlet karburator, karena karburator terbuat dari bahan
aluminium dan sering mengalami korosi sehingga merusak klep akselerasi dan
berkarat boll bearing.
Memeriksa Celah dan Stel Katup
Periksalah dan setel celah katup seperti yang dipersyaratkan (lihat
gambar). Untuk mesin 5K (mobil Kijang) penyetelan katup dilakukan pada
temperatus mesin 80 derajat celcius, juga ada penyetelan katup pada jenis mobil
lain dilaksanakan pada temperatur dingin.
KENCANGKAN BAUT
KOP
Baut-baut
mesin, packing dan baut kop kepala selinder perlu dikencangkan kembali, karena
akibat keausan dalam pemakaian mobil kemungkinan baut-baut tersebut longgar. Pengencangan baut selinder harus dimulai
dari titik tengah kepala selinder kemudian dilanjutkan satu persatu ke sisi
lain. Ada dua baut momen pengencangannya berbeda yaitu 5, 4-6, 6 Kg-m untuk
baut kepala selinder dan 1, 8-2, 4 Kg-m untuk baut penunjang batang penumbuk
(rocker arm shaft).
PENYETELAN KATUP
Katup yang
tidak stel atau penyetelan yang tidak tepat menyebabkan kerja mesin tidak
efesien dan boros bahan bakar, katup yang dikatakan tidak stel atau penyetelan
yang tidak tepat adalah katup mebuka dan menutup tidak sesuai kebutuhan kerja
mesin.
Penyetelan katup dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
1.
Putar puly kruk as sampai ada
tanda 0
2. Stel ke 8 buah katup yang kendur.
3. Putar puly sekali lagi sampai 360 derajat
dan stel 8 buah katup yang lain.
Gunakan fuller ukuran 0,20 mm untuk katup hisap dan 0,30 mm katup buang.
Fuller yang diletakkan antara ujung katup dan penumbuk katup (rocker arm) tidak
boleh seret sampai menekan katup menjadi terbuka. Dan juga tidak boleh terlalu
longgar.
Untuk menentukan apakah selinder Nomor 1 berada posisi TMA (titik mati
atas) tanpa membuka tutup distributor pada mesin 4 atau 6 selinder, dengan cara
sederhana dapat dilakukan sebagai berikut :
1. Tempatkanlah alur V pada puli poros engkol
sejajar dengan tanda waktu 0. Apabila kedua pusrod katup hisap dan buang dari
selinder nomor 1 bisa diputar dengan mudah dengan jari, berarti selinder nomor
1 berada pada posisi TMA (titik mati atas) langkah kompresi.
2.
Apabila
salah satu pusrod tidak dapat diputar, putarlah pusrod-pusrod katup hisap dan
buang dari selinder nomor 4 (pada mesin 6 selinder segaris, adalah pusrod
selinder nomor 6. Jika kedua pusrod selinder nomor 4 tersebut berputar dengan
mudah, berartiselinder nomor 4 berada pada posisi TMA (titik mati atas) langkah
kompresi. Putarlah puli poros engkol 360 derajat serah
jarum jam.
3.
Apabila
TMA tidak dapat dibetulkan seperti diatas, maka pengecekan dilakukan dengan
jalan membuka tutp distributor seperti diuraikan sebelumnya.
Gerakan kecil turun naik dari
lengan penumbuk katup
dapat dirasakan karena adanya
celah katup.
Pada mesin jenis OHC (poros kam
diatas) tanpa batang
penumbuk, cek naik turun ini
untuk mengetagui apakah
selindr nomor 1 berada pada
posisi TMA
Memeriksa Palatina, Gevernor, Rotor dan
Vakum
Platina, Governor dan Rotor yang kotor, berlubang-lubang , tidak datar atau
benjol dan bocor akibat pembakaran selama pemakaian mobil serta jarak celah
yang tidak menurut yang persyaratkan dapat mengurangi tenaga mesin serta boros
pemakaian bensin atau bahan bakar. Periksalah :
1. Apakah celah platina masih berjarak lebih
kurang 0,45 mm ? Kalau tidak, stel-lah dengan mempergunakan Dwell Meter dengan
sudut yang benar yaitu 52 derajat. Penyetelan sudut Dwell Meter dapat dilakukan
dengan mengubah-ubah celah platina, sehingga bidang kontak platina harus baik,
kedua sisi pralel dengan pengapian maksimal.
2. Apakah pengapian maksimal dan tepat, yaitu
sebesar 5 derajat untuk mesin 5K sebelum TMA (titik matai atas) pada max RPM
950 (untuk mesin 2K, 3K, 4K 8 derajat) ? Kalau tidak, stel-lah dengan
mengendurkan baut yang mengancing distributor terhadap blok mesin, putar kekiri
atau kekanan sampai pengapiannya tepat, sebelumnya lepaskan terlebih dahulu
slang ke oktan selektor bagian depan (tengah) dan menutup rapat-rapat, oktan
slektor harus diputar dan tempatkan pada garis netral (garis tengah), barulah
geser-geser ditributor. Sekali-kali jangan menyetel pengapian dengan memutar
oktan slektor, karena hal ini akan mnghambat akselerasi mobil, dan jangan mencabut
distributor dari blok mesin karena sisi bawahnya menggerakkan pompa oli.
3. Apakah Governor Advancer bekerja
dengan baik, atau tidak terdapat kerusakan seperti karat, kotor, dan melemahnya
per serta bantalan bola (bearing) ?, Kalau iya bersihkan atau ganti dengan yang
baru, karena Governor Advance, karena alat ini berfungsi sebagai alat
pengaturan dalam pengajuan pengapian yang sebanding dengan putaran mesin,
sehingga pembakaran dan perputaran mesin efesien.
4. Apakah rotor masih baik ? periksalah
dengan jalan mendekatkan kabel busi yang dari koil sambil mesin distar, bila
terdapat loncatan bunga api, ini menandakan isolasinya sudah rusak, maka
gantilah dengan yang baru. Rotor berfungsi sebagai pembagi arus ke busi sesuai
dengan urutan pembakaran mesin mobil.
5. Apakah vakum (vakum advance) bekerja
dengan baik ? Periksalah dengan memeriksa karet dari karburator tidak putus
atau tersumbat, diafragma, apakah baut platina terlalu panjang setelah
pnggantian platina yang dapat menyebabkan akan tersangkut dengan bagian
bawahnya, sehingga oktan selektor tidak dapat bergerak. Oktan selektor dan
governor yang bekerja baik dapat menghemat penggunaan bahan bakar serta mesin
mobil bertenaga maksimal.
Memeriksa Busi
Pengapian busi yang baik akan memungkinkan mesin mobil jalan dengan baik
dan lancar tanpa adanya jalan mesin yang tersendat-sendat dan bahkan mogok. Oleh sebab itu periksalah :
1.
Apakah isolator ditengah-tengah
busi baik dan ujung busi tidak berkerak ?, kalau iya bersihkanlah atau gantilah
busi dengan busi baru. Periksalah celah elektrode busi apakah diantara 0,7 mm –
1 mm.
2.
Apaka
kabel busi baik tidak putus dan mempunyai tahanan yang masih baik (25 Kilo Ohm)
? Periksalah kerusakan kabel busi dengan alat Ohm Meter, kabel busi yang rusak
atau putus Ohm meter tidak bereaksi. Kalau kabel busi
rusak ganti dengan yang baru.
3.
Apakah
tutup distributor baik tidak retak, cacat, berkarat atau lubang kabel busi
bocor ? Kalau iya gantilah dengan tutup distributor
yang baru.
4.
Apakah tutup distributor
bersih, tidak terdapat sisa minyak pelumas, pengembunan air cucian ? kalau iya,
keringkan dan bersihkanlah dengan tissue, pompa kompresor.
Gbr. Konstruksi Mesin
Exhaust Valves
Exhaust valves adalah valves yang mengeluarkan gas sisa pembakaran dari Cylinders.
Intake Valves
Intake valves adalah valve yang membuka sebagai pintu masuk campuran bahan bakar (udara dan bensin) ke dalam cylinder.
Timing Belt
Belt ini menselaraskan putaran Camshaft yang membuka dan menutup valve sebagai respon pergerakan Crankshaft.
Cylinder Head
Permukaan yang sedikit cekung yang membentuk pembakaran.
Exhaust valves adalah valves yang mengeluarkan gas sisa pembakaran dari Cylinders.
Intake Valves
Intake valves adalah valve yang membuka sebagai pintu masuk campuran bahan bakar (udara dan bensin) ke dalam cylinder.
Timing Belt
Belt ini menselaraskan putaran Camshaft yang membuka dan menutup valve sebagai respon pergerakan Crankshaft.
Cylinder Head
Permukaan yang sedikit cekung yang membentuk pembakaran.
Cam Shaft
Camshaft digerakan oleh timing belt, yang membuka dan menutup intakes dan exhaust valves
Piston
Piston bergerak turun naik di cylinder sebagai akibat dari penerimaan tekanan yang terbentuk oleh ledakan campuran bahan bakar.
Crank Shaft
Crank Shaft merubah gerakan turun naik dari piston menjadi gerak putar melalui connecting rods.
Oil Pan
Tempat untuk oli mesin yang terletak di bawah mesin.
Camshaft digerakan oleh timing belt, yang membuka dan menutup intakes dan exhaust valves
Piston
Piston bergerak turun naik di cylinder sebagai akibat dari penerimaan tekanan yang terbentuk oleh ledakan campuran bahan bakar.
Crank Shaft
Crank Shaft merubah gerakan turun naik dari piston menjadi gerak putar melalui connecting rods.
Oil Pan
Tempat untuk oli mesin yang terletak di bawah mesin.
Memeriksa Oli dan Saringan Oli
Oli pada mesin mobil sangat diperlukan sekali karena oli merupakan
pelindung gesekan langsung roda-roda gerigi mesin sehingga dapat menahan
keausan dan pnas akibat gesekan sesama roda-roda gerigi mesin. Oleh sebab itu periksalah :
1. Apakah kualitas dan jumlah oli cukup
seperti yang dipersyaratkan ? Kalau iya gantilah oli dengan oli baru tapi jika
kualitasnya masih baik, hanya cukup menambah oli dengan oli baru. Oli mesin
diganti dengan ukuran jarak tempuh mobil antara 3000 – 5000 km atau tergantung
dengan merek oli yang dipergunakan. Kualitas oli diindikatorkan dengan
berubahnya warna oli, berpasir dari endapan krosi. Oli berwarna hitam terjadi
akibat karena mesin kotor atau karena pembakaran tidak normal, sedangkan oli
yang berwarna coklat susu menandakan oli bercampur air.
2. Apakah saringan oli baik, tidak bocor ?
Kalau iya gantilah dengan saringan oli yang baru. Hati-hatilah diwaktu menganti
saringan oli, dua hal yang harus anda ingat, yaitu (1) tidak menggunakan
saringan imitasi, sebab bagian dalam dari saringan terdapat sisa-sisa benda
yang dapat merusak bearing crank shaft karena menggunkan kertas mutu
rendah. (2) Pastikan bahwa semua bagian saringan oli bersih sebelum dipasang
pada blok mesin, karena kotoran yang ada pada permukaan saringan maupun blok
mesin, kotoran bisa mencapai bearing kruk as.
Memeriksa Baterai (Air accu)
Baterai (accu)
merupakan sumber listrik di mobil oleh sebab itu kita harus selalu
memperhatikan dan selalu merawat dan memeriksa baterra (accu) diantranya yang
harus diperhatikan adalah terminal dan berat jenis air baterai (elektrolit)
serta jumlah air baterai, oleh sebab itu periksalah :
1. Apakah baut terminal positif dan negatif
pada baterai terpasang kuat dan tidak berkerak ? Kalau iya kencangkan dan
bersihkan kerak-kerak pada terminal tersebut.
2.
Apakah air (elektrolit) baterai
(accu) cukup atau memenuhi indikator cukup seperti yang dipersyaratkan pada
dinding luar baterai ? Kalau iya, maka tambahlah air (elektrolit) dengan air
suling (air accu lunak).
3.
Apakah BD air baterai
(elektrolit) rendah ?, BD air baterai (elektrolit) dikatakan rendah adalah
muatan baterai sudah kurang , untuk memeriksa BD air baterai (elektrolit)
dipergunakan alat hydrometer, kalau iya cucilah baterai dan atau tukar
baterai. Karena beterai
kekuatan menampung/menahan arus baterai sangat tergantung pada umur baterai. Berat Jenis baterai normal 1,25 - 1,27 pada suhu 20 derjat Celcius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon saran dan kritiknya demi kebaikan kita bersama....
dan harap berikan komentar yang membangun..
Thank's