Uraian
materi I
1)
Memahami Fungsi Gambar dan Standar
Gambar Teknik.
a) Fungsi Gambar
Gambar merupakan sebuah alat untuk
menyatakan maksud, terutama bagi orang-orang teknik. Oleh karena itu gambar
sering juga disebut sebagai bahasa Teknik. Sebagai bahasa teknik, diharapkan
sebuah gambar dapat meneruskan keterangan-keterangan secara tepat &
obyektif.
Dalam bidang
otomotif, gambar proyeksi, gambar potongan sering digunakan untuk menunjukkan
bentuk dan nama komponen bagian luar, menunjukkan bentuk dan nama komponen
bagian dalam serta membantu menjelaskan prinsip-prinsip kerja mesin.
Simbol-simbol,
kode-kode dan diagram kerja/rangkaian sistem kelistrikan juga digunakan pada bidang
otomotif. Bahkan pada mobil-mobil baru selalu disertakan buku manual (manual
book) yang berisi gambar-gambar dan keterangan tentang mobil tersebut.
Penunjukkan gambar-gambar dalam buku manual dapat mempermudah para mekanik dan
pemiliki kendaraan untuk memelihara/servis
serta memperbaiki kendaraan.
Gambar teknik
mempunyai beberapa fungsi yaitu :
(1) Penyampaian Informasi
Gambar mempunyai tugas menyampaikan
maksud dari perancang dengan tepat kepada pihak lain misalnya perencanaan
proses, pembuatan, pemeriksaan dan perakitan produk/ komponen.
Apabila kita
mengamati proses pembuatan produk/komponen mesin, selalu kita temukan gambar.
Gambar tersebut digunakan sebagai petunjuk untuk menentukan bentuk dan
ukuran-ukuran produk/komponen mesin yang akan dibuat.
Simbol-simbol,
kode-kode dalam bentuk diagram rangkaian kelistrikan digunakan untuk
menyampaikan informasi tentang komponen-komponen kelistrikan, jalur-jalur pengawatan dan sebagainya. Apabila rangkaian
kelistrikan digambar dengan gambar aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi
rumit dan sulit untuk dimengerti.
(2)
Pengawetan dan Penyimpanan
Gambar
merupakan data teknis yang tepat. Teknologi dari suatu perusahaan dipadatkan
dan dikumpulkan pada gambar. Oleh karena itu gambar bukan saja diawetkan untuk
mensuplai bagian-bagian produk untuk perbaikan, tetapi gambar-gambar digunakan
sebagai bahan informasi untuk perencanaan baru di kemudian hari. Untuk ini diperlukan
cara penyimpanan , kodifikasi nomor urut gambar dan sebagainya.
(3) Penuangan gagasan dan Pengembangan
Gagasan-gagasan
baru untuk pengembangan pada awalnya masih berupa konsep abstrak yang terlintas
dalam pikiran. Konsep abstrak tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk gambar
sketsa, kemudian gambar sketsa diteliti, dievaluasi secara berulang-ulang
sehingga didapatkan gambar-gambar baru yang sempurna.
Dengan demikian
gambar tidak hanya melukiskan gambar, tetapi berfungsi juga sebagai peningkat
daya berfikir, sekaligus untuk penuangan gagasan-gagasan baru untuk
pengembangan.
b) Standar Gambar Teknik
Standar gambar teknik merupakan suatu keseragaman yang telah disepakati bersama
dengan tujuan untuk menghindari salah pengertian dalam komonikasi teknik.
Orang-orang terkait dalam bidang gambar teknik perlu mengetahui tentang
standar. Orang-orang terkait tersebut antara lain siswa pada kelompok teknologi
dan industri, para perencana produk, operator mesin, operator perakitan,
mekanik dan pengontrol mutu dari suatu produk/mesin.
Standar gambar teknik dapat diberlakukan di dalam lingkungan perusahaan, antar
perusahaan/industri di dalam suatu negara, bahkan standar gmbar teknik dapat
diberlakukan pada industri antar negara yang dikenal dengan Standar
Internasional atau disingkat S 1.
Negara-negara yang sudah membuat standar antara lain :
(1) Jepang ( JIS )
(2)
Belanda ( NEN )
(3) Jerman ( DIN )
(4) Indonesia ( SII )
(5) Standar Internasional ( ISO )
ISO (Internasional Standardization for organization) bertujuan untuk
menyatukan pengertian teknik antar bangsa dengan jalan membuat standar. Standar
yang dibuat tersebut kemudian dibawa ke forum internasional dengan tujuan :
(1) Memudahkan perdagangan
nasional maupun internasional
(2) Memudahkan komunikasi teknik
(3) Bagi negara-negara
berkembang, dapat memberi petunjuk-petunjuk praktis
pada
persoalan khusus dalam bidang teknik.
2)
Memahami alat-alat gambar & cara
penggunaannya
Untuk dapat
menggambar teknik dengan baik diperlukan alat-alat gambar yang lengkap dan cara
menggunakan, membersihkan dan menyimpan alat-alat dengan baik.
Alat-alat gambar yang bisa digunakan dalam mengambar teknik antara lain :
a) Kertas gambar dengan standarnya (ukurannya)
b) Pensil, pena atau rapido
c) Jangka dan kelengkapannya
d) Macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar)
e) Macam-macam mal
f) Papan gambar dan Meja gambar
g) Penghapus dan pelindung penghapus
h) Mesin gambar
a) Kertas gambar dengan standarnya (ukurannya)
a) Kertas gambar dengan standarnya (ukurannya)
b) Pensil, pena atau rapido
c) Jangka dan kelengkapannya
d) Macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar)
e) Macam-macam mal
f) Papan gambar dan Meja gambar
g) Penghapus dan pelindung penghapus
h) Mesin gambar
a) Kertas gambar dengan standarnya (ukurannya)
Macam-macam kertas
gambar yang digunakan sesuai dengan tujuan gambar meliputi :
-
Kertas
gambar untuk tata letak. Untuk gambar tata letak dengan pensil dipergunakan
kertas gambar putih biasa, kertas sketsa atau kertas milimeter.
-
Kertas
gambar untuk gambar asli. Gambar asli digambar pada kertas kalkir, karena gambar
cetak biru (blueprint) atau cetak kontak dibuat langsung dari gambar tersebut.
Kualitas kertas yang baik adalah tahan lama, tahan lembab, mudah untuk
menggambar pensil/tinta dan mudah dicetak kembali.
-
Film
gambar dipergunakan untuk gambar yang teliti, dapat disimpan untuk jangka waktu
yang lama dan tidak boleh memuai maupun menyusut.
Kertas gambar
mempunyai ukuran panjang dan lebar yang sudah terstandar. Sesuai dengan sistem
ISO (International Standardization
for Organization) dan NNI (Nederland
Normalisatie Instituet), ukuran kertas gambar ditentukan sebagai berikut
(lihat tabel 1).
Tabel 1 ukuran kertas gambar.
Ukuran
|
Ukuran
|
Sisi Kiri
|
C (Constant)
|
|
Lebar
|
Panjang
|
|||
A 0
|
841 mm
|
1189 mm
|
20 mm
|
10 mm
|
A 1
|
594 mm
|
841 mm
|
20 mm
|
10 mm
|
A 2
|
420 mm
|
594 mm
|
20 mm
|
10 mm
|
A 3
|
297 mm
|
420 mm
|
20 mm
|
10 mm
|
A 4
|
210 mm
|
297 mm
|
20 mm
|
5 mm
|
A 5
|
148 mm
|
210 mm
|
20 mm
|
5 mm
|
Keterangan : C (Constan)
pada tabel adalah ukuran tepi bawah, tepi atas dan tepi kanan. Sedangkan tepi
kiri untuk setiap ukuran kertas gambar ditetapkan 20 mm hal ini di maksudkan
agar gambar-gambar yang akan dibundel tidak terganggu gambarnya.
Dari ukuran kertas
pada tabel maka untuk mendapatkan ukuran kertas A 1 didapat
dari A 0 dibagi dua, ukuran kertas A 2 didapat dari A 1 dibagi dua, ukuran
kertas A 3 didapat dari A 2 dibagi dua dan ukuran kertas A 4 didapat dari A 3
dibagi dua.
|
Ukuran kertas gambar dengan garis
tepi
b) Pensil, Pena atau Rapido dan Penggunaannya
Pensil yang dipakai untuk menggambar ada tiga macam yaitu pensil biasa, pensil
yang dapat diisi kembali, dan pensil mekanik. Ketiga jenis pensil ini memiliki
tingkat kekerasan tertentu mulai dari yang lunak sampai keras. Adapun tingkat
kekerasan pensil dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2 Tingkat Kekerasan Pensil
Lunak
|
Sedang
|
Keras
|
|
2 B
3 B
4 B
5 B
6 B
7 B
|
B
HB
F
H
2 H
3 H
|
4 H
5 H
6 H
7 H
8 H
9 H
|
Angka
di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasannya (semakin besar angkanya
semakin keras). Sedangkan angka di depan huruf B menunjukkan kelunakannya
(semakin lunak, angkanya semakin besar).
Meruncingkan dan Menggunakan Pensil
Untuk meruncingkan pensil jenis biasa, gunakanlah ampelas halus (no. 220 atau
no. 400) atau kikir halus, dengan cara pensil
dipegang antara jari telunjuk dan ibu jari kemudian saat mengasah pensil
diputar (gambar 1.5)
Gambar 1.5 Mengasah pensil
Untuk mendapatkan garis yang baik (rata/tajam) maka pensil harus ditarik dengan diputar sambil ditekan pelan-pelan,
kedudukan pensil 60o terhadap garis yang akan dibuat (lihat gambar
1.6)
Gb. 1.6 Cara menarik garis dengan
menggunakan pensil.
Pena gambar digunakan untuk membuat gambar asli yaitu gambar yang ditinta. Pena
gambar ada dua macam, yaitu pena dengan mata/daun dapat diatur (trek-pen)
dan pena dengan ketebalan tetap dengan ukuran yang bermacam-macam yang biasa
disebut dengan nama rapido (lihat gambar 1.8)
Gb. 1.7 Rapidograf dan bagian-bagiannya
Keterangan :
1. Rapido
2. Mahkota/Kepala (luas)
3. Mahkota/Kepala (dalam)
4. Tutup
5. Kunci pembuka pena
6. Tabung tinta
7. Rumah pena
8. Pena
9. Tangkai
1. Rapido
2. Mahkota/Kepala (luas)
3. Mahkota/Kepala (dalam)
4. Tutup
5. Kunci pembuka pena
6. Tabung tinta
7. Rumah pena
8. Pena
9. Tangkai
Bagian
– bagian Pena Gambar
Gb.1.8 Bagian-bagian pena gambar /
trekpen
Bagian
– bagian pena gambar terdiri dari :
No. 1. Mur pengatur berfungsi mengatur
kekebalan garis yang di inginkan (lihat
ukuran
2 di bawah)
No. 2. Masa pena (daun pena) yang dapat bergerak sesuai dengan putaran mur no 1
No. 3. Tangkai
No. 4. Lubang pengunci
No. 5. Baut pengikat pena
No. 6. Daun pena (mata pena) yang dapat di putar
No. 7. Bagian – bagian pena yang perlu mendapatkan perawatan (dibersihkan atau diratakan)
No. 2. Masa pena (daun pena) yang dapat bergerak sesuai dengan putaran mur no 1
No. 3. Tangkai
No. 4. Lubang pengunci
No. 5. Baut pengikat pena
No. 6. Daun pena (mata pena) yang dapat di putar
No. 7. Bagian – bagian pena yang perlu mendapatkan perawatan (dibersihkan atau diratakan)
|
Gb.1.9: Penggunaan pena
gambar( trek-pen)
Penggunaan pena gambar (trek-pen)
Hal – hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan trek pen adalah
sebagai berikut :
a. Tinta yang kita isikan di antara dua mata pena dengan tinggi x pada gambar 1.8, jangan terlalu banyak (x = ± 3-5 mm).
b. Bagian luar daun pena harus dalam keadaan bersih (bebas tinta). Lihat no 7 pada gambar 1.8.
c. Penggaris yang kita pakai harus diganjal pada bagian bawahnya (antara kertas no. 10 dengan mistar no. 9 pada gambar 1.8 , dipasang pada gambar atau diletakkan mistar lain) atau dapat pula dengan cara membalik penggaris dengan kedudukan bagian miringnya berada di bawah (lihat gambar 1.9).
d. Pada saat menarik garis, harus tegak dan ditarik 600 ke arah garis yang dibuat (lihat gambar 1.9)
a. Tinta yang kita isikan di antara dua mata pena dengan tinggi x pada gambar 1.8, jangan terlalu banyak (x = ± 3-5 mm).
b. Bagian luar daun pena harus dalam keadaan bersih (bebas tinta). Lihat no 7 pada gambar 1.8.
c. Penggaris yang kita pakai harus diganjal pada bagian bawahnya (antara kertas no. 10 dengan mistar no. 9 pada gambar 1.8 , dipasang pada gambar atau diletakkan mistar lain) atau dapat pula dengan cara membalik penggaris dengan kedudukan bagian miringnya berada di bawah (lihat gambar 1.9).
d. Pada saat menarik garis, harus tegak dan ditarik 600 ke arah garis yang dibuat (lihat gambar 1.9)
Hindarkan pena bagian lunaknya basah
dengan tinta, karena tinta tersebut akan membasahi mistar dan terisap oleh
kertas. Sehingga antara kertas dan mistar terjadi pelebaran tinta (lihat gambar
1.10. a). Tampak pada gambar 1.10.b garis yang dihasilkan tidak memuaskan
(gagal)
Gb.1.10 a: Tinta tampak
melebar | ||||||||||||||
Gb.1.10 b:Garis yang dihasilkan gagal | ||||||||||||||
Pemeliharaan Rapido dan Pena gambar (trek-pen)
Cara membersihkan rapido adalah sebagai berikut :
a. Lepaskan pena dari tangki/rumahnya dengan menggunakan kunci pena yang tersedia.
b. Semprotkan air/ledeng/keran ke arah pena (lihat gambar) !
c. Untuk mengeluarkan tinta di dalam pen, ketuk-ketukkan pen tersebut secara perlahan, kemudian semprot kembali dengan air keran sampai bersih !
a. Lepaskan pena dari tangki/rumahnya dengan menggunakan kunci pena yang tersedia.
b. Semprotkan air/ledeng/keran ke arah pena (lihat gambar) !
c. Untuk mengeluarkan tinta di dalam pen, ketuk-ketukkan pen tersebut secara perlahan, kemudian semprot kembali dengan air keran sampai bersih !
Gb.1.11 : Cara membersihkan mata
rapido | |||
Gb.1.12: Cara membersihkan trekpen
Setelah dipakai trek-pen harus segera dibersihkan. Cara membersihkannya adalah
dengan memutar daun/mata pena kemudian bagian dalam dari trek-pen tersebut dibersihkan
dengan lap/tissue.
Jika kedua bagian mata pena tidak rata, maka mata pena harus diratakan dengan
cara mengasahnya pada batu asah atau ampelas halus (lihat gambar 1.12).
b) Penggaris
dan cara Penggunaannya
Untuk menggambar dipergunakan beberapa macam penggaris antara lain :
(1) Penggaris segitiga : sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku sama kaki, dan sebuah segitiga siku-siku 600.
(2) Penggaris – T (teken hak) : sebuah penggaris – T terdiri dari sebuah kepala dan sebuah daun. Penggaris – T digunakan untuk menarik garis-garis horizontal dengan cara menekankan kepala Teken hak pada tepi kiri dari meja gambar dan menggesernya ke atas atau ke bawah.
(3) Penggaris/mistar skala yaitu mistar untuk mengukur dengan ukuran skala, misalnya skala 1 : 2, 1 : 3 dan seterusnya.
(1) Penggaris segitiga : sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku sama kaki, dan sebuah segitiga siku-siku 600.
(2) Penggaris – T (teken hak) : sebuah penggaris – T terdiri dari sebuah kepala dan sebuah daun. Penggaris – T digunakan untuk menarik garis-garis horizontal dengan cara menekankan kepala Teken hak pada tepi kiri dari meja gambar dan menggesernya ke atas atau ke bawah.
(3) Penggaris/mistar skala yaitu mistar untuk mengukur dengan ukuran skala, misalnya skala 1 : 2, 1 : 3 dan seterusnya.
Untuk
mengetahui ketiga macam penggaris tersebut perhatikan gambar 1.13.
|
|||
Gb.1.13: Macam-macam
penggaris Gb.1.14:
Penggunaan penggaris segitiga
Penggunaan Penggaris Segitiga
Sepasang penggaris segitiga dapat digunakan untuk membuat garis tegak lurus
atau garis-garis sejajar, baik tegak maupun mendatar (lihat gambar 1.14 )
caranya sebagai berikut :
(1)
Letakkan mistar 45o
mendatar dengan posisi 1 !
(2)
Letakkan mistar 30o / 60o
rapat pada sisi bawah dan peganglah/tekan !
(3)
Untuk membuat garis-garis sejajar
sumbu x, geserkan mistar 45o ke atas atau ke bawah (lihat anak
panah) sesuai dengan kebutuhan !
(4)
Untuk membuat garis-garis sejajar
sumbu Y atau garis-garis yang tegak lurus sumbu x, putarkan mistar 45o
menjadi posisi 2
(5)
Dengan cara menggeser mistar 45o
pada posisi 1 dan memutar mistar 45o ke posisi 2, kita dapat membuat
garis-garis mendatar maupun garis-garis tegak
Pemeliharaan Penggaris / Mistar Segitiga
Yang perlu diperhatikan untuk pemeliharaan penggaris segitiga adalah :
(1) Sebelum digunakan, penggaris harus dibersihkan terlebih dahulu dengan lap atau jika perlu dicuci. Penggaris yang tidak dibersihkan akan mengotori kertas gambar.
(2) Penggaris jangan digunakan untuk membantu memotong kertas, ataupun digunakan untuk mengetok/memukul yang berakibat penggaris menjadi lecet, sehingga jika dipakai untuk menggambar maka hasil garisnya tidak lurus lagi
(3) Sebelum dipakai penggaris lebih baik diperiksa terlebih dahulu ketegaklurusannya, yaitu dengan meletakkan penggaris segitiga pada garis lurus (di atas segitiga lainnya) lihat gambar 1.15.
(1) Sebelum digunakan, penggaris harus dibersihkan terlebih dahulu dengan lap atau jika perlu dicuci. Penggaris yang tidak dibersihkan akan mengotori kertas gambar.
(2) Penggaris jangan digunakan untuk membantu memotong kertas, ataupun digunakan untuk mengetok/memukul yang berakibat penggaris menjadi lecet, sehingga jika dipakai untuk menggambar maka hasil garisnya tidak lurus lagi
(3) Sebelum dipakai penggaris lebih baik diperiksa terlebih dahulu ketegaklurusannya, yaitu dengan meletakkan penggaris segitiga pada garis lurus (di atas segitiga lainnya) lihat gambar 1.15.
Gambar 1.15 Memeriksa
ketegak lurusan penggaris segitiga Gb.1.16
Mengampelas penggaris Segitiga
-
Tempatkan penggaris segitiga pada
posisi 1 dan buatlah garis (m) !
-
Kemudian baliklah penggaris segitiga
pada posisi 2 dan buatlah garis (n) !
-
Jika garis m dan n yang dibuat
hasilnya tidak sejajar (berimpit) maka penggaris tersebut harus diluruskan,
yaitu dengan cara menggosokkan penggaris segitiga yang lengkung tersebut pada
ampelas yang diletakkan di atas meja rata atau meja kaca (lihat gambar
1.16). Periksa kembali penggaris segitiga tersebut sampai garis yang
dihasilkan sejajar/berimpit
c) Jangka dan kelengkapannya.
Jangka adalah alat yang berfungsi untuk
membuat lingkaran atau busur lingkaran baik dengan ujung pensil atau dengan
tinta.
Macam
– macam Jangka
Macam – macam jangka yang biasa digunakan untuk menggambar terdiri atas :
1) Jangka besar dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 100 mm sampai 200 mm.
2) Jangka sedang dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 50 mm sampai dengan 100 mm
3) Jangka kecil (jangka pegas) dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 5 mm sampai dengan 50 mm
4) Jangka orleon dipergunakan untuk membuat lingkaran yang tidak dapat dibuat oleh jangka kecil. Jangka orleon ini dapat dipergunakan menggambar lingkaran dengan diameter 1 mm sampai dengan 5 mm
1) Jangka besar dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 100 mm sampai 200 mm.
2) Jangka sedang dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 50 mm sampai dengan 100 mm
3) Jangka kecil (jangka pegas) dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 5 mm sampai dengan 50 mm
4) Jangka orleon dipergunakan untuk membuat lingkaran yang tidak dapat dibuat oleh jangka kecil. Jangka orleon ini dapat dipergunakan menggambar lingkaran dengan diameter 1 mm sampai dengan 5 mm
Gbr.1.17
Macam-macam jangka
Kotak Jangka (Penyimpan Jangka)
Kotak Jangka (Penyimpan Jangka)
Jangka disimpan di dalam kotak jangka sesuai dengan tempat dan bentuk dari
jangka tersebut (lihat gambar 1.18)
Gbr 1.18 Kotak Jangka
e)
Macam – macam Mal
Macam – macam mal yang dipergunakan untuk menggambar teknik terdiri atas mal
huruf, mal busur (kurva), mal lingkaran, mal elips dan mal khusus (tanda-tanda
pengerjaan dan semacamnya).
(1) Mal huruf
(1) Mal huruf
Mal huruf dipergunakan untuk membuat huruf dengan perantaraan pensil
mekanik/rapido. Mal huruf mempunyai ukuran 0,25; 0,35; 0,5; 0,7; 1,4; dan 2 mm
(lihat gambar 1.19)
Gb
1.19 Mal huruf
(2) Mal Busur (mal kurva)
(2) Mal Busur (mal kurva)
Mal busur (mal kurva) dipergunakan untuk membuat lengkungan-lengkungan yang
teratur misalnya lengkungan parabola, hiperbola, epicicloida, hipocicloida dan
semacamnya. Contoh penggunaannya perhatikan gambar … . Untuk garis yang
memotong 1, 2, dan 3 mal ditempatkan pada posisi 1, sedangkan untuk titik-titik
4, 5 dan 6, mal digeser pada posisi 2 sehingga didapat lengkungannya.
Gb 1.20 Mal kurva
(3).
Mal Elips
Mal elips dipergunakan untuk membuat elips misalnya gambar–gambar silinder,
cincin poros dan bentuk–bentuk elips kainnya.
Gb 1.21 Mal Elips
Gambar di bawah merupakan gambar
yang dibuat dengan pertolongan mal elips.
Gb. 1.22 Hasil gambar dengan menggunakan mal elips
(3).
Mal / Sablon dengan Bentuk lain
Mal/sablon dengan bentuk lain yang khusus ini mempunyai bentuk bermacam–macam.
Misalnya untuk simbol–simbol pengerjaan, tanda pengerjaan, anak panah,
lingkaran, simbol–simbol dan konstruksi pipa, konstruksi listrik dan lain–lain.
Salah satu contoh mal dengan bentuk lain adalah mal untuk tanda pengerjaan
(lihat gambar 1.23)
Gb. 1.23 Mal Khusus
f). Penghapus dan Pelindung Penghapus
Penghapus
dipergunakan untuk menghapus garis pensil yang tidak berguna agar tidak merusak
kertas gambar dan tidak meninggalkan warna pada kertas gambar pergunakan
penghapus putih yang halus.
Pelindung penghapus
dipergunakan untuk menghilangkan garis yang berdekatan. Dengan alat ini
garis–garis yang perlu dapat terlindung dari penghapusan. Hanya garis, atau
bagian garis yang salah dapat dihapus (lihat gambar 1.24)
Papan gambar
ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas, misalnya untuk kertas ukuran A0
mempunyai ukuran 1200 mm x 900 mm, kertas ukuran A1 mempunyai ukuran 600 mm x
450 mm. Papan gambar harus mempunyai permukaan yang rata dan tepi yang lurus,
agar kepala dari penggaris – T dapat digeser. Gambar 1.25 menunjukkan sebuah
standar papan gambar khusus yang dapat diatur ketinggiannya maupun
kemiringannya. Papan gambar khusus yang dipasang di atas sebuah standar ini
disebut juga meja gambar.
Gb. 1.25 Papan gambar
h)
Mesin Gambar
Mesin gambar adalah
sebuah alat yang dapat menggantikan alat–alat gambar lainnya seperti busur
derajat, pengganti – T, segitiga dan ukuran. Gambar 1.26 menunjukkan mesin
gambar jenis kereta pada mesin ini pasangan penggaris dan alat putarnya
ditempatkan pada sebuah kereta vertikal yang penggarisnya dapat digerakkan
secara vertikal dan keseluruhannya dapat digerakkan secara horisontal pada
kereta horisontal.
Gb 1.26 Mesin gambar jenis kereta
3) Etiket (kepala gambar) dan Skala Gambar.
3) Etiket (kepala gambar) dan Skala Gambar.
Setiap gambar kerja selalu ada
etiketnya. Etiket dibuat di sisi kanan bawah kertas gambar. Yang dicantumkan
pada etiket meliputi:
a) Nama yang membuat gambar, b) nama
gambar, c) nama instansi/departemen/sekolah, d) nomor gambar, e) tanggal
menggambar atau selesainya gambar, f) tanggal diperiksanya gambar dan nama yang
memeriksa, g) ukuran kertas gambar yang dipakai, h) skala gambar, i) proyeksi
yang dipakai pada gambar tersebut, j) satuan ukuran yang digunakan, k) berbagai
data yang diperlukan untuk kelengkapan gambar. Contoh etiket seperti pada
gambar 1.27
Gb
1.27 Etiket
Skala gambar adalah perbandingan ukuran
linier pada gambar terhadap ukuran linier dari unsur yang sama dari benda. Ada
3 (tiga) macam skala gambar, yaitu : ukuran penuh, skala pembesaran, dan skala
pengecilan. Skala pembesaran digunakan jika gambarnya di buat lebih besar
daripada benda sebenarnya, misalnya ; 10 : 1, 5 : 1, 2 :
1. Skala penuh digunakan bilamana gambarnya di
buat sama besar dengan benda sebenarnya ( 1 : 1 ). Skala pengecilan digunakan
bilamana gambarnya di buat lebih kecil dari benda yang sebenarnya, misalnya :
1 : 2, 1 : 5, 1 : 10.
4) Huruf, Garis dan
Konstruksi Geometri
a) Huruf dan angka
a) Huruf dan angka
Dalam menggambar teknik, huruf-huruf, angka-angka dipergunakan untuk memberi
ukuran-ukuran, catatan-catatan, judul dan sebagainya. Syarat yang perlu
diperhatikan pada huruf dan angka adalah harus mudah dibaca, mudah ditulis,
jelas dan seragam.
Dalam ISO 3098 / 1 – 1974 diberikan contoh huruf miring dan huruf tegak.
Penulisan huruf dan
angka tegak
Penulisan huruf dan angka miring
|
|||
Dasar ukuran diambil dari tinggi h
dari huruf besar. Daerah standar tinggi huruf adalah sebagai berikut : 2,5,
3,5, 5,7, 14 dan 20 mm. Angka perbandingan tinggi dan lebar huruf diambil dari
perbandingan ukuran kertas yang distandar yaitu Ö 2.
Tinggi h (tinggi huruf besar) dan c
(tinggi huruf kecil) tidak boleh kurang dari 2,5 mm. Jika terdapat gabungan
antara huruf besar dan kecil, dengan huruf kecil setinggi 2,5 mm maka h akan
menjadi 3,5 mm.
Berdasarkan perbandingan tebal huruf
dan tinggi huruf, huruf dan angka dibagi menjadi dua tipe yaitu :
1) Tipe huruf A ( d = h / 14 )
2) Tipe huruf B ( d = h / 10 )
1) Tipe huruf A ( d = h / 14 )
2) Tipe huruf B ( d = h / 10 )
Perbandingan yang dianjurkan untuk
tinggi-tinggi huruf kecil, jarak antara huruf-huruf, ruang minimum antara garis
dasar dan jarak antara perkataan dijelaskan pada tabel 3.
Tabel 3
Perbandingan huruf yang dianjurkan
Huruf A ( d = h/14
)
Sifat
|
Perbandingan
|
Ukuran
|
Tinggi
huruf
h
Tinggi
huruf besar
Tinggi
huruf
kecil
c
(Tanpa
tangkai dan kaki)
|
(14/14) h
(10/14) h
|
2,5
3,5
5
7 10
14 20
-
2,5 3,5
5
7
10 14
|
Jarak
antara
huruf
a
Jarak
minimum antara b
garis
Jarak
minimum antara e
Perkataan
|
(2/14) h
(20/14) h
(6/14) h
|
0,35
0,5 0,7
1 1,4
2 2,8
3,5
5
7 10
14 20
28
1,05
1,5 2,1
3 4,2
6 8,4
|
Tebal
huruf
d
|
(1/14) h
|
0,18
0,25 0,35 0,5
0,7
1 1,4
|
Catatan
:
Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, bila mana ini memberi
efek visual yang lebih baik; seperti misalnya LA, TV dsb., d. h. i. a. sama dengan tebal huruf d.
Sifat
|
Perbandingan
|
Ukuran
|
Tinggi
huruf
h
Tinggi
huruf besar
Tinggi
huruf
kecil
c
(Tanpa
tangkai dan kaki)
|
(10/10) h
(7/10) h
|
2,5
3,5 5
7 10
14 20
-
2,5 3,5
5
7
10 14
|
Jarak
antara
huruf
a
Jarak
minimum antara b
garis
Jarak
minimum antara e
Perkataan
|
(2/10) h
(14/10) h
(6/10) h
|
0,5
0,7
1 1,4
2
2,8 4
3,5
5
7 10
14 20
28
1,5
2,1
3 4,2
6 8,4
1,2
|
Tebal
huruf
d
|
(1/10) h
|
0,25
0,35 0,5 0,7
1 1,4
2
|
Catatan
:
Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, bila mana ini memberi
efek visual yang lebih baik; seperti misalnya LA, TV dsb., d. h. i. a. sama dengan tebal huruf d.
Huruf dan angka jenis TECHNIC BOLT
b)
Garis
Dalam gambar teknik dipergunakan
beberapa jenis garis dalam bentuk dan tebal sesuai penggunaannya. Jenis-jenis
garis dan penggunaannya dapat dilihat pada table 4.
Tabel 4 Macam-macam garis dan penggunaannya.
(ISO. R 128)
Jenis garis
|
Keterangan
|
Penggunaan
|
Tebal kontinu
|
A1. Garis-garis nyata (gambar)
A2. Garis-garis tepi
|
|
Tipis kontinu.
(lurus atau lengkung)
|
B1. Garis-garis berpotongan
khayal (imaginer).
B2. Garis-garis
ukur.
B3. Garis-garis
proyeksi/bantu.
B4. Garis-garis
penunjuk.
B5. Garis-garis
arsir.
B6. Garis-garis
nyata dari penampang yang diputar ditempat.
B7. Garis sumbu
pendek.
|
|
Tipis kontinu bebas
|
C1. Garis-garis
batas dari potongan sebagian atau bagian yang dipotong, bila batasnya bukan
garis bergores tipis.
|
|
Tipis kontinu dengan sig-sag
|
D1. Sama dengan C1.
|
|
Garis gores tebal
|
E1. Garis nyata terhalang.
E2. Garis tepi terhalang.
|
|
Garis gores tipis
|
F1. Garis nyata terhalang
F2. Garis tepi terhalang
|
|
Garis bergores tipis
|
G1. Garis sumbu.
G2. Garis simetri.
G3. Lintasan.
|
|
Garis bergores tipis, yang dipertebal
pada ujung-ujungnya dan arah perobahan arah.
|
H1. Garis (bidang) potong.
|
|
Garis bergores tebal.
|
J1. Penunjukkan
permukaan yang harus mendapat penangan khusus.
|
|
Garis bergores ganda tipis
|
K1. Bagian yang berdampingan.
K2.
Batas-batas kedudukan benda yang bergerak.
K3. Garis sistem
(pada baja profil).
K4. Bentuk semula
sebelum dibentuk.
K5. Bagian benda
yang berada di depan bidang potong.
|
Pada gambar 1.27 a, gambar 1.27 b,
dan gambar 1.27 c, memperlihatkan contoh-contoh penggunaan jenis-jenis garis.
|
Gb. 1.27 Penggunaan
macam – macam garis
c)
Konstruksi Geometri
(1) Membagi Garis Sama Panjang
(1) Membagi Garis Sama Panjang
Caranya :
(a). Gambarkan garis A-B (sembarang) !
(b). Lingkarkan jangka dengan jari-jari r1, dengan titik A sebagai
pusatnya !
(c). Dengan tidak merubah jangka (r1 = r2), lingkarkan r2
tersebut dengan
titik pusat di B, sehingga berpotongan di C dan D !
(d). Tarik garis tipis dari C ke D hingga memotong garis A-B di E, sehingga
Caranya : lihat gambar 3.7
(a) misalkan n = 15 bagian sama besar !
(b) tentukan garis AB dan gambarkan !
(c) tarik garis pertolongan dari titik A ke bawah dengan sudut sembarang !
(d) tentukan jangka dengan jari-jari r = A-1 !
(a) misalkan n = 15 bagian sama besar !
(b) tentukan garis AB dan gambarkan !
(c) tarik garis pertolongan dari titik A ke bawah dengan sudut sembarang !
(d) tentukan jangka dengan jari-jari r = A-1 !
(e)
buatlah
garis batas dengan jangka yang mempunyai jari-jari r tersebuit dengan titik
pusat berturut-turut A-1, 2, 3, … , sampai dengan 14 !
(f) hubungkan titik B dengan 15 (sebagai garis penutup) !
(g) buatlah garis sejajar (menggunakan mistar satu pasang) melalui 1, 2, 3, …, dan seterusnya yang sejajar dengan garis penutup, hingga didapat perpotongan garis di C, D, E, dan seterusnya ! Diperoleh AC = CD = DE = EF = FG dan seterusnya.
(f) hubungkan titik B dengan 15 (sebagai garis penutup) !
(g) buatlah garis sejajar (menggunakan mistar satu pasang) melalui 1, 2, 3, …, dan seterusnya yang sejajar dengan garis penutup, hingga didapat perpotongan garis di C, D, E, dan seterusnya ! Diperoleh AC = CD = DE = EF = FG dan seterusnya.
(3)
Membagi Sudut Sama Besar
Caranya :
a) Buat sudut BAC yang akan dibagi dua sama besar !
b) Tentukan r1 dengan jangka dan lingkarkan dengan titik pusat di A, hingga memotong garis AB di D dan garis AC di E !
a) Buat sudut BAC yang akan dibagi dua sama besar !
b) Tentukan r1 dengan jangka dan lingkarkan dengan titik pusat di A, hingga memotong garis AB di D dan garis AC di E !
|
c) Tentukan r2
(sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di D dan E, sehingga berpotongan
di F !
d) Hubungkan garis dari titik A ke titik F !
d) Hubungkan garis dari titik A ke titik F !
Diperoleh
sudut BAF = sudut FAC.
(4) Membagi Sudut Menjadi Tiga Bagian
(4) Membagi Sudut Menjadi Tiga Bagian
Caranya : lihat gambar 1.32
a) Gambarkan sudut BAC yang akan dibagi sudutnya menjadi tiga bagian sama besar !
b) Perpanjang AC ke kiri sebagai garis pertolongan !
c) Tentukan r1 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di A hingga berpotongan di E, D, dan F !
d) Tentukan r2 = 2 . r1 dan lingkarkan dari titik pusat E dan F hingga berpotongan di G !
e) Tarik garis bantu dari D ke G hingga berpotongan di H !
f) Bagi tiga panjang H-E hingga didapat 1’ dan 2’ !
g) Tarik garis dari G ke 1’ dan G ke 2’ hingga didapat I dan J pada lingkaran !
h) Hubungkan I dan J dengan A, sehingga didapat 3 sudut sama besar !
a) Gambarkan sudut BAC yang akan dibagi sudutnya menjadi tiga bagian sama besar !
b) Perpanjang AC ke kiri sebagai garis pertolongan !
c) Tentukan r1 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di A hingga berpotongan di E, D, dan F !
d) Tentukan r2 = 2 . r1 dan lingkarkan dari titik pusat E dan F hingga berpotongan di G !
e) Tarik garis bantu dari D ke G hingga berpotongan di H !
f) Bagi tiga panjang H-E hingga didapat 1’ dan 2’ !
g) Tarik garis dari G ke 1’ dan G ke 2’ hingga didapat I dan J pada lingkaran !
h) Hubungkan I dan J dengan A, sehingga didapat 3 sudut sama besar !
Gb. 1.32
Membagi sudut menjadi 3 bagian
(5)
Membuat Sudut 60o
Caranya :
1) tentukan garis OA mendatar !
2) tentukan r (sembarang) dan lingkarkan busur dengan titik pusat di O !
3) Pindahkan jangka yang berjari-jari r 9tidak diubah) dengan titik pusat di B hingga berpotongan di C !
4) Hubungkan O dengan C !
1) tentukan garis OA mendatar !
2) tentukan r (sembarang) dan lingkarkan busur dengan titik pusat di O !
3) Pindahkan jangka yang berjari-jari r 9tidak diubah) dengan titik pusat di B hingga berpotongan di C !
4) Hubungkan O dengan C !
Diperoleh sudut AOC
= 60o.
|
|||
Gambar 1.33 Membagi sudut 600 dan 300
(6)
Membuat Sudut 30o
Caranya :
a) buat garis OA mendatar !
b) tentukan jari-jari r dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B !
c) pindahkan titik pusatnya ke B hingga berpotongan di C !
d) pindahkan kembali titik pusat ke B dan C hingga berpotongan di E !
e) hubungkan O dengan E hingga didapat AOE mempunyai sudut 30o !
Caranya :
a) buat garis OA mendatar !
b) tentukan jari-jari r dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B !
c) pindahkan titik pusatnya ke B hingga berpotongan di C !
d) pindahkan kembali titik pusat ke B dan C hingga berpotongan di E !
e) hubungkan O dengan E hingga didapat AOE mempunyai sudut 30o !
(7)
Membuat Sudut 90o
Cara I :
a) tarik garis AO dan perpanjang ke kiri !
b) tentukan r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B dan C !
c) tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di B dan C hingga berpotongan di D !
d) hubungan O dengan D maka sudut AOD = 90o !
a) tarik garis AO dan perpanjang ke kiri !
b) tentukan r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B dan C !
c) tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di B dan C hingga berpotongan di D !
d) hubungan O dengan D maka sudut AOD = 90o !
Cara II :
a) tarik garis OA mendatar
b) tentukan r (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B !
c) pindahkan lingkaran yang berjari-jari r ke titik pusat B dan berpotongan di C !
d) pindahkan kembali ke titik pusat C dan berpotongan di D !
e) putarkan kembali dengan titik pusat di D dan C hingga berpotongan di E !
f) hubungkan O dengan E maka sudut AOE = 90o.
a) tarik garis OA mendatar
b) tentukan r (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B !
c) pindahkan lingkaran yang berjari-jari r ke titik pusat B dan berpotongan di C !
d) pindahkan kembali ke titik pusat C dan berpotongan di D !
e) putarkan kembali dengan titik pusat di D dan C hingga berpotongan di E !
f) hubungkan O dengan E maka sudut AOE = 90o.
(8)
Membuat Sudut 45o
Caranya
:
1) Buat garis OA mendatar dan perpanjang ke kiri !
2) Tentukan r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B dan C !
3) tentukan r (sembarang) dan putar dengan titik pusat di B dan C hingga berpotongan di D !
4) tarik garis bantu dari O ke D hingga berpotongan dengan busur lingkaran r1 di E !
5) tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di B dan E hingga berpotongan di F
6) hubungkan O dengan F sehingga didapat sudut AOF = 45o !
1) Buat garis OA mendatar dan perpanjang ke kiri !
2) Tentukan r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B dan C !
3) tentukan r (sembarang) dan putar dengan titik pusat di B dan C hingga berpotongan di D !
4) tarik garis bantu dari O ke D hingga berpotongan dengan busur lingkaran r1 di E !
5) tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di B dan E hingga berpotongan di F
6) hubungkan O dengan F sehingga didapat sudut AOF = 45o !
|
(9)
Membuat segi empat beraturan
Caranya :
1) Tarik garis sumbu AB (mendatar) !
2) Lingkarkan jangka dengan r = ½ sisi segiempat yang dikehendaki (lingkaran bertitik pusat di O) !
3) Lingkarkan busur dengan jari-jari R (sembarang) dan bertitik pusat di A dan B, sehingga didapat titik C dan D !
4) Hubungkan C dan D melalui O (sehingga didapat sumbu tegak), memotong lingkaran di E dan F !
Caranya :
1) Tarik garis sumbu AB (mendatar) !
2) Lingkarkan jangka dengan r = ½ sisi segiempat yang dikehendaki (lingkaran bertitik pusat di O) !
3) Lingkarkan busur dengan jari-jari R (sembarang) dan bertitik pusat di A dan B, sehingga didapat titik C dan D !
4) Hubungkan C dan D melalui O (sehingga didapat sumbu tegak), memotong lingkaran di E dan F !
|
5) Tarik garis sejajar
AB melalui E dan F !
6) Tarik garis sejajar EF melalui A dan B, hingga berpotongan di titik G, H, I, dan J !
Maka segiempat GHIJ adalah segiempat beraturan.
(10) Segi lima beraturan
6) Tarik garis sejajar EF melalui A dan B, hingga berpotongan di titik G, H, I, dan J !
Maka segiempat GHIJ adalah segiempat beraturan.
(10) Segi lima beraturan
Gb.
1.37 Segi lima beraturan
Caranya :
1) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r1 dengan titik pusat di O !
2) Tarik garis sumbu mendatar melalui O hingga berpotongan dengan lingkaran di A dan B !
3) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r dengan titik pusat di A dan B hingga berpotongan di C !
4) Tarik garis dari O ke C hingga memotong lingkaran di G !
Caranya :
1) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r1 dengan titik pusat di O !
2) Tarik garis sumbu mendatar melalui O hingga berpotongan dengan lingkaran di A dan B !
3) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r dengan titik pusat di A dan B hingga berpotongan di C !
4) Tarik garis dari O ke C hingga memotong lingkaran di G !
5).
Lingkarkan jangka yang berjari-jari r1 dari titik pusat B, hingga
memotong lingkaran di titik D dan E; lalu hubungkan D dengan E hingga memotong
sumbu AB di titik F !
6) Ukurkan jangka dari F ke G (r2 = FG) dan lingkarkan r2 tersebut dengan titik pusat di F hingga memotong sumbu AB di H !
7) Ukur GH dengan jangka (GH = r3) ini merupakan sisi segilima beraturan !
8) Pindahkan r3 berturut-turut dengan titik pusat di I, J, K, dan L !
9) Hubungkan G dengan I, I dengan J, j dengan E, E dengan L, dan L dengan G, sehingga didapat segilima beraturan !
6) Ukurkan jangka dari F ke G (r2 = FG) dan lingkarkan r2 tersebut dengan titik pusat di F hingga memotong sumbu AB di H !
7) Ukur GH dengan jangka (GH = r3) ini merupakan sisi segilima beraturan !
8) Pindahkan r3 berturut-turut dengan titik pusat di I, J, K, dan L !
9) Hubungkan G dengan I, I dengan J, j dengan E, E dengan L, dan L dengan G, sehingga didapat segilima beraturan !
(11) Segi enam Beraturan
Caranya :
1) Tentukan jari-jari r dan lingkarkan dengan titik pusat di O !
2) Tarik garis sumbu mendatar melalui O hingga berpotongan dengan lingkaran di A dan B !
3) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r tadi (tidak dirubah) dengan titik pusat di A dan titik pusat di B, hingga didapat titik potong dengan lingkaran di C, D, E, dan F !
4) hubungkan A dengan D, D dengan E, E dengan B, B dengan F, F dengan C, dan C dengan A, hingga didapat segienam beraturan !
|
(12)
Segi tujuh beraturan
Gb. 1.39 Segi tujuh beraturan
Caranya :
1) tentukan jari-jari r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O !
2) tarik garis mendatar (sumbu) melalui O hingga didapat titik potong A dan B !
3) buat garis tegak lurus AB melalui O hingga berpotongan di P dan perpanjang ke atas !
4) dengan cara lukisan, garis AB dibagi tujuh bagian sama besar, hingga didapat 1’, 2’, 3’, 4’, 5’, 6’, dan 7’ !
5) ukur dengan jangka dari A ke 1’ (A1’ = r2) dan lingkarkan r2 tersebut dengan titik pusat di A hingga berpotongan dengan perpanjangan AB di E !
6) ukur dengan jangka dari O ke E (OE=r3) dan lingkarkan r3 tersebut dengan titik pusat di O hingga memotong garis perpanjangan OP di G !
7) tarik garis dari E ke G hingga memotong lingkaran di titik H !
8) ukur dengan jangka dari H ke 3’, ini merupakan sisi segitujuh !
9) pindahkan s=H-3’ ke P-Q, Q-R, R-S, S-T, T-U, dan seterusnya hingga didapat segitujuh beraturan !
(13) Segi-n Beraturan
Caranya :
1) tentukan jari-jari r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O !
2) tarik garis mendatar (sumbu) melalui O hingga didapat titik potong A dan B !
3) buat garis tegak lurus AB melalui O hingga berpotongan di P dan perpanjang ke atas !
4) dengan cara lukisan, garis AB dibagi tujuh bagian sama besar, hingga didapat 1’, 2’, 3’, 4’, 5’, 6’, dan 7’ !
5) ukur dengan jangka dari A ke 1’ (A1’ = r2) dan lingkarkan r2 tersebut dengan titik pusat di A hingga berpotongan dengan perpanjangan AB di E !
6) ukur dengan jangka dari O ke E (OE=r3) dan lingkarkan r3 tersebut dengan titik pusat di O hingga memotong garis perpanjangan OP di G !
7) tarik garis dari E ke G hingga memotong lingkaran di titik H !
8) ukur dengan jangka dari H ke 3’, ini merupakan sisi segitujuh !
9) pindahkan s=H-3’ ke P-Q, Q-R, R-S, S-T, T-U, dan seterusnya hingga didapat segitujuh beraturan !
(13) Segi-n Beraturan
Untuk membuat
segi-n beraturan dengan cara pendekatan, dapat dilakukan/dilukiskan seperti
cara melukis segitujuh beraturan; perbedaannya hanya terletak dalam pembagian
garis tengahnya, yaitu garis tengahnya dibagi dalam n bagian sama besar.
Misalnya untuk segi-11, maka garis tengahnya dibagi menjadi 11 bagian.
Sedangkan untuk menentukan panjang sisi r selalu diambil jarak dari 3’ ke titik
H pada gambar segi-7 atau titik F pada contoh segi-n = 11 untuk gambar berikut.
Untuk membuat
segi-n beraturan ini, selain dapat dilukis dengan menentukan lingkaran pembantu
terlebih dulu, dapat juga dilukis dengan menentukan panjang sisi segi-n
terlebih dahulu (lihat gambar 1.40).
Elips dengan dua
lingkaran pertolongan sepusat dapat dilukiskan dengan langkah-langkah seperti
berikut :
a) tentukan titik pusat lingkaran O !
b) buat lingkaran kecil dengan jari-jari r dan lingkaran besar dengan jari-jari R yang titik pusatnya di
titik O’!
c) bagi lingkaran tersebut menjadi 16 bagian sehingga pada lingkaran besar terdapat titik potong A, B, C, …, P dan pada lingkaran kecil terdapat titik potong 1, 2, 3, 4, 5, 6, …, 16!
d) Buat garis horizontal dari titik potong 2, 3, 4, ke kanan, garis horizontal dari titik potong 6, 7, 8, ke
kiri, 10, 11, 12 ke kiri, dan 14, 15, 16 ke kanan!
e) Buat garis vertikal dari I, E, dan K, hingga berpotongan di 1’, 2’, dan 3’!
f) Buat garis vertikal dari M, G, dan O, hingga berpotongan di 6’, 7’, dan 8’, sedangkan 5 = 5’!
g) Buat garis vertikal dari titik J, F, dan L, begitu juga titik N, H, dan P, hingga berpotongan dengan
garis mendatar 9 = 9’, 10’, 11’, 12’, 13 = 13’, 14’, 15’, dan 16’!
h) Hubungkan titik A’ dengan 2’, 3’, 4’, …, 16’ menggunakan mal busur, hingga mendapatkan elips
yang diinginkan!
a) tentukan titik pusat lingkaran O !
b) buat lingkaran kecil dengan jari-jari r dan lingkaran besar dengan jari-jari R yang titik pusatnya di
titik O’!
c) bagi lingkaran tersebut menjadi 16 bagian sehingga pada lingkaran besar terdapat titik potong A, B, C, …, P dan pada lingkaran kecil terdapat titik potong 1, 2, 3, 4, 5, 6, …, 16!
d) Buat garis horizontal dari titik potong 2, 3, 4, ke kanan, garis horizontal dari titik potong 6, 7, 8, ke
kiri, 10, 11, 12 ke kiri, dan 14, 15, 16 ke kanan!
e) Buat garis vertikal dari I, E, dan K, hingga berpotongan di 1’, 2’, dan 3’!
f) Buat garis vertikal dari M, G, dan O, hingga berpotongan di 6’, 7’, dan 8’, sedangkan 5 = 5’!
g) Buat garis vertikal dari titik J, F, dan L, begitu juga titik N, H, dan P, hingga berpotongan dengan
garis mendatar 9 = 9’, 10’, 11’, 12’, 13 = 13’, 14’, 15’, dan 16’!
h) Hubungkan titik A’ dengan 2’, 3’, 4’, …, 16’ menggunakan mal busur, hingga mendapatkan elips
yang diinginkan!
c. Rangkuman 1
1) Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud terutama bagi orang-orang teknik. Gambar teknik berfungsi sebagai : a) penyampaian informasi, b) pengawetan dan penyimpanan, c) penuangan gagasan dan pengembangan.
2) Standar gambar teknik merupakan suatu keseragaman yang telah disepakati bersama dengan tujuan untuk menghindari salah pengertian dalam komunikasi teknik.
3) Untuk dapat menggambar teknik dengan baik diperlukan alat-alat gambar yang lengkap, cara menggunakan alat gambar serta membersihkan dan menyimpan alat-alat gambar dengan baik. Alat-alat gambar yang biasa digunakan antara lain: a) kertas gambar, b) pensil, pena atau rapido, c) macam-macam mistar, d) jangka, e) macam-macam mal, f) penghapus, g) papan gambar dan meja gambar, h)mesin gambar.
4) Dalam gambar teknik huruf-huruf, angka-angka dan lambang-lambang dipergunakan untuk memberi ukuran-ukuran, catatan-catatan, judul, dan sebagainya. Huruf dan angka harus jelas, seragam dan bentuk huruf harus mudah ditulis dan dibaca. Penulisan huruf dan angka biasanya dalam bentuk tegak dan bentuk miring. Sedangkan tipe huruf dan angka berdasarkan perbandingan tinggi huruf dan tebal huruf adalah tipe huruf A (d=h/14) dan tipe huruf B (d=h/10).
5) Macam-macam garis pada gambar teknik antara lain: a) garis tebal kontinu, b) garis tipis kontinu, c) garis tipis kontinu bebas, d) garis gores tebal, e) garis bergores tipis, f) garis bergores tipis yang dipertebal pada ujung-ujungnya. Masing-masing jenis garis tersebut mempunyai kegunaan sendiri-sendiri.
6) Gambar konstruksi geometri diperuntukkan melatih ketrampilan dalam menggunakan peralatan gambar. Konstruksi geometri antara lain: a) membagi garis, b) membagi dan membuat sudut, c) menggambar segi-segi dan elips.
1) Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud terutama bagi orang-orang teknik. Gambar teknik berfungsi sebagai : a) penyampaian informasi, b) pengawetan dan penyimpanan, c) penuangan gagasan dan pengembangan.
2) Standar gambar teknik merupakan suatu keseragaman yang telah disepakati bersama dengan tujuan untuk menghindari salah pengertian dalam komunikasi teknik.
3) Untuk dapat menggambar teknik dengan baik diperlukan alat-alat gambar yang lengkap, cara menggunakan alat gambar serta membersihkan dan menyimpan alat-alat gambar dengan baik. Alat-alat gambar yang biasa digunakan antara lain: a) kertas gambar, b) pensil, pena atau rapido, c) macam-macam mistar, d) jangka, e) macam-macam mal, f) penghapus, g) papan gambar dan meja gambar, h)mesin gambar.
4) Dalam gambar teknik huruf-huruf, angka-angka dan lambang-lambang dipergunakan untuk memberi ukuran-ukuran, catatan-catatan, judul, dan sebagainya. Huruf dan angka harus jelas, seragam dan bentuk huruf harus mudah ditulis dan dibaca. Penulisan huruf dan angka biasanya dalam bentuk tegak dan bentuk miring. Sedangkan tipe huruf dan angka berdasarkan perbandingan tinggi huruf dan tebal huruf adalah tipe huruf A (d=h/14) dan tipe huruf B (d=h/10).
5) Macam-macam garis pada gambar teknik antara lain: a) garis tebal kontinu, b) garis tipis kontinu, c) garis tipis kontinu bebas, d) garis gores tebal, e) garis bergores tipis, f) garis bergores tipis yang dipertebal pada ujung-ujungnya. Masing-masing jenis garis tersebut mempunyai kegunaan sendiri-sendiri.
6) Gambar konstruksi geometri diperuntukkan melatih ketrampilan dalam menggunakan peralatan gambar. Konstruksi geometri antara lain: a) membagi garis, b) membagi dan membuat sudut, c) menggambar segi-segi dan elips.
Thanks ya pak. sangat bermanfaat, ^_^ di tunggu versi video cara gambarnya.
BalasHapustrimakasi ya ini sangat bermanfaat
BalasHapusterimakasih pak
BalasHapuspenyedrhanaan kata, simple, dan bermanfaat
izin reedit ke format doc ya pak
tidak ada perubahan kata dan point, hanya menulis ulang ke format document, dan menjadikan referensi :)
izin sedot pak buat referensii .. :)
BalasHapustrima kasih pak..
BalasHapussaya benar2 terbantu dgn blog ini... untuk admin thanks a lot yaaa... ^_^
BalasHapuskebaikan untuk anda
Aku juga pak
BalasHapusthanks
BalasHapusgood !
BalasHapusthanks, sangat bermanfaat
BalasHapusterimakasih lengkap sekali! sangat membantu:) maju terus buat sharing ilmunya:)
BalasHapusThanks Bro :)
BalasHapusthanks bos.......
BalasHapusTerimakasih pak . Tapi sekarang saya bingung beli dimana ya penggaris segi 3nya ?
BalasHapusSiip deh tugas jadi selesai,makasih om atas ilmunya:)
BalasHapusthanks ya bro...
BalasHapusthanks
BalasHapusTerimakasih ya, sangat bermanfaat.
BalasHapus#36
http://mapelotomotif.blogspot.in/2014/10/materi-gambar-teknik-konstruksi-geometri.html
BalasHapushttp://mapelotomotif.blogspot.in/2015/09/download-kumpulan-modul-teknik-sepeda-motor-lengkap.html
BalasHapushttp://mapelotomotif.blogspot.in/2015/09/download-materi-smk-otomotif-lengkap.html
BalasHapusmakasih, materinya sangat membantu :)
BalasHapusbagus sangat membantu
BalasHapusAkhirnya nemu yang lengkap. Makasihya pak.
BalasHapusMembantu sekali
BalasHapus